Suara.com - Duel Anthony Joshua vs Tyson Fury terancam tidak bisa digelar di tanah kelahiran kedua petinju yakni Inggris. Pandemi Covid-19 menjadi alasan utama.
Anthony Joshua dan Tyson Fury adalah dua petinju kelas berat kenamaan yang sama-sama berasal dari Negeri Ratu Elizabeth.
Joshua lahir di Watford sementara Tyson Fury di Wythenshawe. Maka akan jadi kebanggan tersendiri apabila pertarungan yang kemungkinan besar bakal bertajuk unifikasii gelar itu tersaji di rumah sendiri.
Namun, promotor Joshua, Eddie Hearn pesimis duel bersejarah itu bisa berlangsung di Inggris, selayaknya pertarungan sebelumnya saat Joshua memukul knock out (KO) Kubrat Pulev di Wembley Arena, London, pada 12 Desember lalu.
"Jelas kita semua ingin pertarungan ini terjadi di Inggris, tetapi Anda telah melihat London masuk ke Tier 3 lagi," kata Eddie Hearn dikutip dari Sky Sports, Senin (21/12/2020).
"Para penonton hadir langsung pada Sabtu [saat Joshua mengalahkan Pulev], tetapi hal itu kini tidak bisa. Banyak hal yang tidak diketahui terkait situasi ini," tambahnya.
Tier 3 adalah sebutan pemerintah Inggris untuk menandai wilayah dengan potensi penyebaran pandemi virus Corona sangat tinggi. London selaku lokasi potensial pertarungan tengah berada di status tersebut.
Eddie Hearn menjelaskan bahwa pertarungan ini sejatinya bisa-bisa saja berlangsung di Inggris. Namun, baik Joshua dan Fury harus merelakan pendapatan mereka turun 50 sampai 80 persen karena terbatasnya jumlah penonton.
"Sungguh, untuk memberi kami kesempatan, kami membutuhkan kapasitas penuh di Inggris," kata Eddie Heran.
Baca Juga: Hadapi Anthony Joshua, Kubrat Pulev: Pertarungan Ini untuk Rakyat Bulgaria
"Kami ingin memastikan pertarungan ini berlangsung untuk kedua petarung. Kedua kubu memiliki tanggung jawab untuk memaksimalkan pendapatan untuk pertarungan terbesar mereka - ini adalah puncak karir mereka, momen terbesar, tidak ada yang bisa mengalahkannya."