Olimpiade Tokyo: Atlet Wajib Dites Virus Setiap 4-5 Hari Sekali

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 03 Desember 2020 | 04:00 WIB
Olimpiade Tokyo: Atlet Wajib Dites Virus Setiap 4-5 Hari Sekali
Ring Olimpiade di depan markas IOC di Lousanne. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panitia penyelenggara mengumumkan bahwa seluruh atlet peserta Olimpiade Tokyo harus memberikan hasil uji COVID-19 dengan hasil negatif yang diambil kurang dari 72 jam sebelum tiba di Jepang, serta akan diuji setiap 96-120 jam selama mengikuti olimpiade.

Pada pembicaraan antara panpel Olimpiade Tokyo 2020, pemerintah Jepang dan pemerintah Kota Tokyo, dibahas soal pedoman rencana menjadi tuan rumah olimpiade tahun depan.

Pengunjung dari luar Jepang saat ini harus diisolasi selama 14 hari setelah kedatangan, tetapi atlet dan pemangku kepentingan utama lainnya yang datang untuk olimpiade akan dibebaskan dari pembatasan tersebut.

Lebih dari 15.000 atlet diharapkan hadir di Tokyo untuk olimpiade, yang dimulai pada 23 Juli, dengan mayoritas tinggal di Kampung Atlet yang dibangun khusus.

Baca Juga: Tak Ada Lawan, Thomas Bach Calon Tunggal di Pemilihan Presiden IOC

Laporan tersebut merinci bahwa pusat tes kesehatan akan didirikan di kampung tersebut untuk pengujian selama kompetisi.

Penyelenggara juga akan mendorong atlet untuk menghabiskan lebih sedikit waktu di Tokyo daripada biasanya.

"Kami ingin memperhatikan para atlet, sehingga kampung atlet tidak menjadi terlalu padat," kata CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto kepada wartawan.

"Setelah pertandingan selesai, kami ingin para atlet pulang secepat mungkin," tambahnya seperti dikutip Antara dari Reuters, Rabu (2/12/2020).

Laporan di media Jepang sebelumnya menyatakan bahwa sejumlah besar pengunjung asing akan diizinkan masuk ke Tokyo untuk menonton olimpiade.

Baca Juga: Performa Belum Stabil, Taufik Hidayat Minta Ginting-Jojo Kerja Keras

Namun, laporan sementara menyatakan bahwa keputusan akhir tentang jumlah penonton asing dan personel lain dari luar negeri tidak akan diputuskan hingga musim semi.

Prospek olimpiade berlangsung aman tahun depan telah didorong oleh pengembangan vaksin untuk melawan COVID-19, termasuk suntikan Pfizer yang disetujui oleh Inggris di hari yang sama.

Vaksin bisa membuat tindakan pencegahan COVID-19 tidak lagi diperlukan oleh panpel, tetapi Muto menekankan bahwa mereka akan melanjutkan agenda baik dengan atau tanpa vaksin.

"Mengenai vaksinnya, baru belakangan ini kami sudah mulai melihat kabar positif tapi saat ini belum tersedia. Apa yang mungkin terjadi, apa yang bisa terjadi masih tidak jelas, jadi kami bekerja dengan asumsi bahwa vaksin belum tersedia," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI