Selamat dari Kecelakaan Maut, Grosjean Berterima Kasih Kepada Halo

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 30 November 2020 | 08:39 WIB
Selamat dari Kecelakaan Maut, Grosjean Berterima Kasih Kepada Halo
Petugas medis merawat pembalap Haas Romain Grosjean (ketiga-kiri) setelah mengalami kecelakaan maut pada awal F1 GP Bahrain di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, Minggu (29/11/2020). [HAMAD I MOHAMMED / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembalap tim Haas, Romain Grosjean selamat dari kecelakaan maut di Formula 1 (F1) GP Bahrain 2020, Minggu (29/11/2020). Dia pun berterima kasih pada teknologi pelindung kepala halo.

Pebalap Prancis itu mengakui teknologi halo jadi penyelamat nyawanya dalam kecelakaan yang membelah dua mobil Haas-nya dan nyaris membakarnya hidup-hidup.

"Apa kabar semuanya, hanya ingin mengatakan saya baik-baik saja," kata pebalap berusia 34 tahun itu di video yang diunggah di akun Twitter Grosjean dan F1, sebagaimana dikutip Antara.

"Saya tidak (mendukung) halo beberapa tahun lalu tapi saya rasa ini adalah hal paling hebat yang kita bawa ke Formula 1 dan tanpa itu saya tidak akan bisa bicara kepada kalian hari ini."

Baca Juga: Sebastian Vettel: Lewis Hamilton Pebalap F1 Terhebat di Era Kita

Formula 1 memperkenalkan halo, struktur titanium tiga titik yang terpasang di atas kokpit untuk melindungi kepala pebalap dari serpihan yang melayang di trek pada 2018.

Namun pada prosesnya, tak semua pihak setuju dengan penggunaan teknologi yang menimbulkan kontroversi itu.

Bahkan ada yang menganggap halo merusak sisi estetika mobil F1 saat ini, tetapi anggapan itu seketika sirna ketika sejumlah pebalap terselamatkan dari cedera serius ketika mengalami kecelakaan di balapan.

Grosjean, yang bakal menyelesaikan kontraknya dengan Haas di akhir musim, dulunya menjadi salah satu yang menentang penggunaan halo dan bahkan sempat menyebut "hari yang menyedihkan" bagi F1 ketika sistem itu diperkenalkan.

Penampakan mobil Haas milik Romain Grosjean usai mengalami kecelakaan maut pada awal F1 GP Bahrain di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, Minggu (29/11/2020).[TOLGA BOZOGLU / POOL / AFP]
Penampakan mobil Haas milik Romain Grosjean usai mengalami kecelakaan maut pada awal F1 GP Bahrain di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, Minggu (29/11/2020).[TOLGA BOZOGLU / POOL / AFP]

Sementara itu pujian terhadap halo menggema pascainsiden Grosjean di Bahrain, seperti yang diungkapkan managing director F1 Ross Brawn.

Baca Juga: Rebut Gelar Ketujuh F1, Lewis Hamilton Tak Kuasa Luapkan Emosinya

"Tidak dipungkiri halo menjadi faktor yang menyelamatkan hari dan menyelamatkan Grosjean," kata Brawn.

"Muncul cukup banyak kontroversi ketika hal itu diperkenalkan dan saya kira tidak ada yang meragukan validitas itu sekarang. Sekarang itu menjadi penyelamat.

Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton, setelah memenangi balapan di Bahrain, juga bersyukur sistem perlindungan kepala itu bekerja.

"Saya bersyukur pagar itu tidak membelah kepalanya atau sesuatu seperti itu. Hal itu bisa saja lebih buruk," kata Hamilton.

Hamilton juga memuji para marshal dan petugas medis yang cekatan melakukan tugasnya.

"Tugas yang dilakukan FIA luar biasa. Para marshal adalah pahlawan tanpa tanda jasa setiap akhir pekan ketika kami balapan, orang-orang itu ada di sana untuk melindungi kami dan mereka sangat luar biasa dalam apa yang mereka lakukan," kata Hamilton.

Kecelakaan horor yang dialami Grosjean bermula saat dirinya menabrak pagar pembatas yang terbuat dari besi itu hingga robek.

Ia menabrak pagar pembatas lantaran kehilangan kendali mobil menyusul senggolan dengan mobil AlphaTauri Daniil Kvyat di lap pertama.

Grosjean keluar dari kobaran api yang melahap kokpit mobilnya, menaiki pagar dibantu oleh para marshal yang sigap memadamkan api di pinggir lintasan.

Juru bicara tim Haas mengatakan Grosjean mengalami luka bakar ringan di tangan dan pergelangan kakinya dan kemungkinan retak tulang rusuk karena kecelakaan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI