Suara.com - Direktur teknik tim Leopard Moto3, Christian Lundberg bangga dengan mencapaian mantan pebalap timnya, Joan Mir yang sukses merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2020.
Menurut Lundberg, pebalap Suzuki itu adalah satu dari sedikit rider yang tak pernah takut dengan hegemoni atau dominasi Marc Marquez (Repsol Honda) di MotoGP.
Dalam beberapa tahun terakhir, Marc Marquez jadi momok menakutkan untuk rider-rider lain. Sejak menjalani debut di kelas MotoGP pada 2013, pebalap Spanyol itu telah memenangi enam gelar juara dunia.
Kehebatan Marc Marquez di atas lintasan disebut Lundberg membuat nyali rider lainnya lebih dulu ciut bahkan sebelum musim dimulai.
Baca Juga: Joan Mir Dipandang Sebelah Mata Meski Juara, Alex Marquez Angkat Bicara
"Saya pikir mungkin dia satu-satunya yang tidak tunduk pada hegemoni Marc secara psikologis, dia pikir dia lebih kuat dari Marc," kata Christian Lundberg dikutip dari GPone, Rabu (18/11/2020).
"Berapa banyak orang yang berpikir demikian? Mungkin mereka bisa dihitung dengan ujung jari Anda dan saya tidak tahu siapa mereka."
Lundberg yang pernah bekerjasama dengan Mir di tim Leopard Moto3 pada 2015-2017, tak menampik bahwa perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020 mungkin berbeda apabila Marc Marquez tak absen karena cedera.
Namun, dia menegaskan bahwa Joan Mir akan tetap jadi pesaing yang kuat untuk The Baby Alien --julukan Marc Marquez-- apabila balapan musim ini berlangsung dengan kehadirannya.
"Jika Marquez ada di sana, kejuaraan ini akan berbeda, Joan sama sekali tidak keberatan memiliki standar yang tinggi," tandas Lundberg.
Baca Juga: Dicibir Tak Pantas Juara Dunia, Joan Mir Dibela Valentino Rossi
Joan Mir mengunci gelar juara dunia MotoGP 2020 di seri balapan ke-13 yakni MotoGP Valencia yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, Minggu (15/11/2020) lalu.
Meski MotoGP 2020 masih menyisakan satu seri yakni MotoGP Portugal yang akan berlangsung 22 November mendatang, poin Joan Mir di puncak klasemen sudah tak mungkin terkejar.
Mir yang hanya finis ketujuh di MotoGP Valencia kini mengoleksi 171 poin. Dia unggul 29 angka dari Franco Morbidelli di posisi kedua. Satu seri MotoGP 2020 sendiri hanya menyediakan poin maksimal 25 untuk pebalap pemenang.