Suara.com - Awal November lalu, usai perilisan kalender sementara MotoGP, pihak penyelenggara balapan memasukkan nama Sirkuit Mandalika ke dalam daftar reserve date atau bisa disebut dengan daftar cadangan.
Kelangsungan MotoGP Indonesia sebagai tuan rumah balapan pada tahun depan pun dipertanyakan.
Pihak pengelola Sirkuit Mandalika melalui press release yang dibagikan di media sosial Instagram menyatakan bahwa reserve date yang dimaksud adalah hak istimewa di mana Indonesia diberi hak istimewa untuk menentukan tanggal balapan sendiri.
Namun baru-baru ini, pengguna media sosial dihebohkan dengan gambar hasil tangkapan layar yang memperlihatkan bantahan Dorna terkait hak istimewa tersebut.
Baca Juga: Respek! Valentino Rossi Enggan Jadikan Cedera Marquez Sebagai Lelucon
Tangkapan layar tersebut diunggah melalui Instagram oleh warganet asal Surabaya yang bernama Indra Lesmana yang kemudian menjadi viral.
Ia mengaku bahwa dirinya penasaran terkait isu sirkuit ini, dan menyempatkan diri untuk bertanya langsung ke pihak penyelenggara.
"Saking penasarannya saya terkait pernyataan sepihak dari @themandalikagp yang bilang kalau Indonesia mendapat perlakuan khusus untuk memilih tanggap balapnya sendiri di kalender 2021. Saya sampai tanya langsung ke layanan kontak yang tercantum di situs resmi MotoGP dan ini email balasan mereka," tulis Indra.
Dalam email tersebut, pihak penyelenggara balap berujar bahwa Indonesia baru bisa masuk sebagai penyelenggara balap jika ada balapan yang dibatalkan.
"Terkait pertanyaan anda, dengan senang hati kami menginformasikan kepada anda bahwa Indonesia tak menerima perlakuan spesial apapun dan cuma akan masuk ke kalender 2021 jika mereka selesai membangun sirkuit dan jika ada tanggal tersisa saat balapan lain dibatalkan," tulis pihak MotoGP yang terpampang dalam tangkap layar email tersebut.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Didepak Yamaha, Valentino Rossi Malah Bersyukur
Awal November, Communication Officer MGPA, Happy Harinto sempat menyatakan bahwa Indonesia harus melalui proses homologasi sebelum diputuskan untuk menjadi tuan rumah.
Homologasi tersebut menyangkut beberapa aspek teknis lintasan, seperti kondisi aspal di lintasan, posisi medical center dan masih banyak lagi.