Suara.com - Selepas terpilih sebagai ketua umum baru Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Agung Firman Sampurna dan jajarannya tak bisa uncang-uncang kaki. Sudah banyak pekerjaan yang menunggu mereka di depan.
Salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan pengurus baru PBSI periode 2020-2024 ini adalah masalah prestasi atlet, terkhusus di tiga sektor yakni tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri.
Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI periode 2016-2020, mengakui pada kepengurusannya hanya dua sektor yang terbilang tampil stabil dan berprestasi, yakni ganda putra dan ganda campuran.
Sektor ganda putra jadi yang paling mentereng di mana pelatih Herry Iman Pierngadi memiliki tiga pasangan yang bertengger di Top 5 dunia, yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan, serta Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto.
Baca Juga: Hasil Verifikasi: Agung Firman Jadi Calon Tunggal Ketum PBSI
Namun, prestasi dari dua sektor itu terlihat berbanding terbalik dengan tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri yang dianggap Susy hingga kini belum tampil stabil.
Sektor tunggal putra Indonesia saat ini diisi Jonatan Christie (ranking 7) dan Anthony Sinisuka Ginting (ranking 6) selaku dua terbaik merujuk ranking dunia.
Namun, kedua pebulutangkis itu tak pernah tampil benar-benar solid. Mereka kerap meraih gelar juara di turnamen besar seperti Asian Games dan China Open, tetapi kegemilangan itu sulit berlanjut di pertandingan-pertandingan lainnya.
Sementara untuk sektor tunggal putri, prestasi Indonesia bisa dibilang sangat jeblok. Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan tak pernah benar-benar mampu bersaing di level elit.
Merujuk ranking dunia saja, tunggal putri terbaik Indonesia yakni Gregoria hanya berada di peringkat ke-21. Sementara Fitriani yang kerap menjadi pesaing internal bagi Gregoria berada di peringkat 33.
Baca Juga: Bukan Parpol, Munas PBSI Diharapkan Berlangsung Damai
Indonesia sejatinya punya harapan dari sektor ganda putri. Saat ini, tim Merah Putih memiliki pasangan yang cukup kompetitif dalam diri Greysia Polii / Apriyani Rahayu.
Namun, Greysia / Apriyani pun tak pernah benar-benar mampu mengukuhkan diri sebagai ganda putri terbaik. Mereka kerap kali kalah bersaing dari wakil-wakil China, Jepang, maupun Korea Selatan.
Greysia / Apriyani saat ini berada di peringkat delapan dunia. Merujuk usia Greysia yang sudah tak muda, yakni 33 tahun, sulit melihat pasangan ini bisa mendominasi dalam jangka waktu lama.
"Indonesia 'kan berprestasi di sektor ganda putra dan ganda campuran. Ganda putri memang ada tapi belum konsisten. Begitu juga tunggal putra," kata Susy saat dihubungi wartawan, Selasa (10/11/2020).
"Kami berharap ke depannya lima sektor ini bisa terus berprestasi," tambahnya.
Lebih jauh, Susy berharap PBSI dibawah kepengurusan Agung Firman Sampurna bisa mencetak lebih banyak lagi atlet berbakat guna membawa cabang olahraga itu ke puncak prestasi.
"Bulu tangkis 'kan cabor yang menjadi harapan Indonesia. Masukan saya, siapa pun yang terpilih, harus mendahulukan kepentingan Indonesia. Jangan ada kepentingan pribadi atau golongan," tandas Susy.