Suara.com - Hariyanto Arbi menilai kandidat pengisi jabatan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI haruslah orang yang mengerti bulutangkis.
Legenda tunggal putra Indonesia itu menyebut sosok yang tepat untuk mengisi jabatan sepenting itu bisa berasal dari kalangan mantan atlet maupun profesional yang memang memiliki semangat di dunia tepok bulu.
Kursi kepengurusan PBSI, termasuk Kabid Binpres tengah lowong seusai induk cabang olahraga bulutangkis itu berganti kepengurusan.
PBSI telah menetapkan Agung Firman Sampurna sebagai ketua umum periode 2020-2024. Dia menggantikan Wiranto dan jajarannya yang habis masa kepengurusan.
Baca Juga: Hasil Verifikasi: Agung Firman Jadi Calon Tunggal Ketum PBSI
"Sosok [Kabid Binpres PBSI] harus menguasai minimal berpengalaman di bulutangkis, sudah teruji," kata Hariyanto Arbi saat dihubungi wartawan, Selasa (10/11/2020).
"Pengalaman sebagai pemain mungkin [penting], tapi manajemen bulutangkisnya juga. Tak harus mantan atlet, dari kalangan teknokrat juga bisa asal mampu mengatur dan bekerjasama."
Sebelum tampuk kepemimpinan PBSI pindah dari Wiranto ke Agung, jabatan Kabid Binpres diisi oleh Susy Susanti. Perempuan 49 tahun itu merupakan mantan tunggal putri yang sangat berperstasi di zamannya.
Di bawah kepengurusan Wiranto, Susy yang menjabat pada periode 2016-2020 mampu memberikan prestasi yang cukup baik bagi Indonesia dengan raihan 161 gelar juara.
Susy sendiri, yang tak mau berkomentar terkait peluangnya untuk kembali menjabat sebagai Kabid Binpres PBSI, berharap sosok pengantinya bisa lebih baik lagi.
Baca Juga: Bukan Parpol, Munas PBSI Diharapkan Berlangsung Damai
Dia ingin Kabid Binpres PBSI selanjutnya dapat menghantarkan bulutangkis Indonesia ke arah yang lebih cemerlang lagi dari apa yang dia lakukan selama lima tahun terakhir.
"Di kepengurusan Pak Wiranto kami menang 161 gelar, pengurus baru kalau bisa 175 atau 200. Di beberapa sektor kan Indonesia masih kurang," kata Susy Susanti.