Suara.com - Cabang olahraga bulutangkis sepertinya masih akan jadi tulang punggung Indonesia saat mengikuti Olimpiade Tokyo yang direncanakan bergulir tahun depan.
Indikasi itu muncul dalam sambutan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) PBSI 2020 di Tangerang, Kamis (5/11/2020).
Marciano mengatakan bahwa bulutangkis memiliki rekam jejak mentereng sebagai ujung tombak Indonesia dalam mendongkrak prestasi di kancang Olimpiade.
Bulutangkis diketahui menjadi satu-satunya cabang olahraga yang mampu mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di ajang Olimpiade.
Baca Juga: Harapan Gloria Widjaja untuk Ketua Umum Baru PBSI
Tercatat, cabor yang diinduki PBSI itu telah mengoleksi tujuh medali emas di ajang multievent empat tahunan itu, dengan yang teranyar di raih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.
Tuah gemilang bulutangkis diharapkan Marcianto tak hanya terjadi di Olimpiade Tokyo tahun depan. Dia berharap ke depannya, terkhusus di Olimpiade 2032 di mana Indonesia bertekad jadi tuan rumah, bulutangkis juga bisa memberi andil maksimal.
"Karena itu menghadapi Olimpidae 2032, saya selaku ketum KONI Pusat berharap bisa bekerja sama dengan PP PBSI dan kami akan berikan dukungan semaksimal mungkin agar di Olimpiade Tokyo nanti bisa dapat medali emas," kata Marciano Norman dalam sambutannya yang disaksikan Suara.com via daring, Kamis (5/11/2020).
"Kalau bulutangkis bisa dapat emas, kita [mungkin] akan masuk peringkat 20-an. Kalau diikuti cabor lain, angkat besi, panahan, dan lainnya, mudah-mudahan insyaAllah pada 2032 nanti, Indonesia bisa masuk 10 besar dunia pada di Olimpiade," tambahnya.
PBSI sendiri saat ini tengah mencari ketua umum baru untuk periode 2020-2024 pasca berakhirnya masa kerja kepengurusan 2016-2020 yang dipimpin Wiranto.
Baca Juga: Thailand Siap Gelar Turnamen Super 1000 dan BWF World Finals
Ketum baru PBSI akan diketahui pada Musyawarah Nasional (Munas) PBSI 2020 yang tahun ini berlangsung pada 5-6 November, di JHL Hotel, Serpong, Tangerang.
"Hasil bulutangkis memang masih jadi andalan kita semua. Tapi ke depan semoga kita tak puas dengan pekerjaan yang ada saat ini," jelas Marciano.
"Semoga akan terpilih Ketum PBSI masa bakti 2020-2024. Peralihan pimpinan dalam organisasi adalah hal biasa, tapi dukungan saudara semua kepada siapapun yang terpilih besok, jadi hal paling penting," tandas Marciano.
Informasi terakhir, terdapat dua sosok yang mencalonkan diri untuk kursi nomor satu induk cabang olahraga bulutangkis Indonesia.
Mereka adalah Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna, dan Ketua Pengprov PBSI Banten, Ari Wibowo.
Namun belakangan, Ari Wibowo dikabarkan tidak lolos verifikasi calon ketua umum karena tidak memenuhi syarat jumlah dukungan.
Saat mendaftar, Ari mengklaim telah mengantongi 10 surat dukungan dari Pengprov PBSI. Namun, saat proses verifikasi berlangsung, Tim Penjaringan menemukan adanya surat dukungan ganda dari lima Pengprov.
Kelimanya ialah Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Jambi, dan Banten sendiri.
Hasil pemilihan Ketum PBSI 2020-2024 terancam aklamasi apabila hal itu terjadi, di mana Agung Firman praktis menduduki kursi nomor satu PBSI.
Namun, hasil akhir dari pemilihan Ketum PBSI 2020-2024 baru akan diketahui pada hari terakhir Munas PBSI 2020 yakni pada Jumat (6/11/2020).