Suara.com - Mantan atlet mixed martial arts (MMA) Khabib Nurmagomedov mendapat peringatan usai mengecam Presiden Prancis, Emmanuel Macron, perihal kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Peringatan itu dilontarkan sesama olahragwan Rusia, Andrei Rychagov. Atlet hoki itu meminta Khabib Nurmagomedov untuk berhati-hati dalam berucap.
“Saya percaya bahwa seseorang yang dikenal jutaan orang, dan yang telah menempuh jalur olahraga yang panjang dan sulit, memiliki tanggung jawab besar atas semua yang dia katakan atau lakukan,” kata Rychagov dikutip dari RT, Kamis (5/11/2020).
Menurut atlet gaek berusia 38 tahun itu, Khabib Nurmagomedov harus punya pertimbangan sebelum berkomentar dalam banyak hal, khususnya yang menyangkut isu sensitif.
Baca Juga: Telepon Langsung, Putin Undang Khabib Nurmagomedov ke Istana Kremlin
"Anda perlu lebih berhati-hati dalam pernyataan dan tindakan Anda, terutama jika menyangkut kata-kata yang dapat menyebabkan kekerasan atau sesuatu yang serupa," kata Rychagov.
Khabib diketahui turut mengecam Prancis dan Emmanuel Macron terkait kasus penghinaan nabi Muhammad lewat karikatur yang dibuat majalah satire Charlie Hebdo.
Menurut Khabib, orang-orang yang sengaja melakukan atau mendukung aksi penghinaan terhadap nabi Muhammad tak ubahnya sebagai musuh umat Islam dan Muslim.
Karikatur nabi Muhammad buatan Charlie Hebdo telah memicu gesekan di masyarakat Prancis. Kantor majalah satir itu sempat diserang dan menewaskan 11 orang pada 2015 silam.
Terbaru, seorang guru Prancis bernama Samuel Paty dibunuh karena menunjukkan kartun nabi Muhammad di depan murid-muridnya dengan dalih mengajarkan kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Top 5 Sport: Mengenang Latihan Keras Khabib Nurmagomedov Sebelum Pensiun
Paty dipenggal oleh pengungsi asal Chechnya, Abdoullakh Anzorov. Remaja 18 tahun itu membunuh sang guru di luar sekolah menengah di Bouis-d'Aulne, 16 Oktober lalu.
Pemerintah Prancis langsung bersikap dengan mendeklarasikan perang terhadap Islam radikal. Abdoullakh Anzorov langsung ditembak mati beberapa saat setelah pembunuhan itu.
Mengomentari dinamika yang terjadi, Khabib Nurmagomedov memberikan pendapat melalui media sosial Instagram. Dia menganggap orang-orang yang coba menghina nabi Muhammad tak bedanya dengan musuh Islam.
"Saat ini, dengan dalih memperjuangkan kebebasan berbicara, musuh Islam dan Muslim dari berbagai tingkatan mencoba untuk menyinggung perasaan ratusan juta orang beriman di seluruh dunia dengan menggambar kartun dari orang-orang terbaik," kata Khabib.
"Apakah mereka benar-benar percaya bahwa dengan cara ini mereka akan dapat memadamkan cahaya Allah, penyebaran yang Dia janjikan akan diakhiri dalam kitab indahnya."
Sebelum melontarkan kecaman keras, Khabib lebih dulu mengritik sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menyinggung agama Islam. Khabib Nurmagomedov memajang foto Macron yang terinjak sepatu di media sosial.
Menurut Andrei Rychagov, isu agama yang muncul di Prancis beberapa waktu lalu, harus dipandang dari berbagai sisi, tak hanya perihal pencemaran atau penghinaan terhadap kepercayaan tertenu.
"Situasinya perlu dilihat dari beberapa sisi, termasuk dari [perspektif] orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Untuk apa?" kata Rychagov.
"Hanya karena seseorang memutuskan bahwa itu benar dan agamanya mendorongnya? Itu liar, bagiku," tandasnya.