Valentino Rossi, Makin Tua Makin Tebal Telinga

Arief Apriadi Suara.Com
Minggu, 01 November 2020 | 16:01 WIB
Valentino Rossi, Makin Tua Makin Tebal Telinga
Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, tengah bersiap untuk menjalani lomba balapan seri pembuka MotoGP 2019 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (10/3/2019). [AFP/Karim Jaafar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda MotoGP, Giacomo Agostini menyanjung tinggi semangat dan motivasi Valentino Rossi yang masih berhasrat membalap di level tertinggi. The Doctor dianggap tebal telinga.

Pebalap Italia itu saat ini berusia 41 tahun. Alih-alih berpikir pensiun, Valentino Rossi justru kembali memperpanjang kontrak dengan Yamaha.

Setelah kontraknya tak diperpanjang Monster Energy Yamaha, Rossi bakal mengenakan seragam tim satelit, Petronas Yamaha SRT musim depan.

Sayangnya, motivasi Rossi untuk terus membalap tak dibarengi dengan performa di atas trek. Bisa dibilang, kejayaan rider yang identik dengan nomor 46 ini sudah habis.

Baca Juga: Bos Yamaha Ungkap Incar Andrea Dovizioso Musim Depan, Gantikan Siapa?

Valentino Rossi sudah 10 tahun puasa gelar juara dunia. Kali terakhir dia mampu berada di 'puncak dunia' adalah pada 2009 silam.

Giacomo Agostini, alias Opa Ago, eyangnya para rider Italia, dalam sebuah gelaran MotoGP di Jerez, Spanyol [Shutterstock].
Giacomo Agostini, alias Opa Ago, eyangnya para rider Italia, dalam sebuah gelaran MotoGP di Jerez, Spanyol [Shutterstock].

Selama periode nir gelar, pemilik VR46 Academy ini kerap kesulitan bersaing dengan rider-rider kawakan lainnya.

Terhitung, kesempatan terbesar Rossi meraih gelar juara dunia hanya terjadi pada 2015 di mana dia bersaing ketat dengan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.

Lorenzo pada akhirnya keluar sebagai juara dunia. Dia mengalahkan Rossi dengan selisih poin yang amat tipis yakni 330 berbanding 325.

Kini, Rossi bukan pebalap yang kerap mengguncang MotoGP dengan aksi-aksinya. Rider peraih sembilan gelar juara dunia ini lebih terlihat sebagai 'tim hore' yang jadi pelengkap balapan.

Baca Juga: Bukan Faktor Motor, Inikah Penyebab Mlempemnya Performa Andrea Dovizioso?

Dengan performa yang telah menurun, Agostini menganggap Rossi memiliki mental kuat dan bertelinga tebal karena tahan menghadapi berbagai cibiran.

“Saat saya hanya bisa finis di urutan kedua atau ketiga, mereka berkata saya telah selesai, kata-kata itu menyakiti saya," kata Agostini dikutip dari Tuttomotoriweb.

"Saya pun berpikir bahwa saya telah mencapai banyak hal dalam hidup dan inilah saatnya untuk menyerahkan pekerjaan saya kepada orang lain."

Pebalap Yamaha Valentino Rossi terjatuh di tikungan pertama GP Prancis di Sirkuit Le Mans, 11 Oktober 2020. [AFP]
Pebalap Yamaha Valentino Rossi terjatuh di tikungan pertama GP Prancis di Sirkuit Le Mans, 11 Oktober 2020. [AFP]

Perihal keputusan Rossi terus membalap, Agostini membela The Doctor. Menurutnya, Rossi tak salah dengan memilih bertahan lantaran masih ada tim yang membutuhkan jasanya.

"Semua orang berpikir dengan kepalanya, semua orang memutuskan berdasarkan keyakinan dan perasaannya," kata Agostini.

"Jika Valentino Rossi ingin tetap balapan dan mereka memberinya kesempatan, kita tidak bisa mengkritiknya," tandasnya.

Valentino Rossi saat ini berada di posisi ke-15 klasemen sementara MotoGP 2020 dengan raihan 58 poin. Hasil terbaik yang diraihnya musim ini adalah peringkat ketiga di MotoGP Andalusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI