Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti meminta Anthony Sinisuka Ginting untuk meningkatkan konsistensinya.
Menyadur Badminton Planet, Susy menganggap Anthony adalah salah satu pebulutangkis tunggal putra Indonesia dengan masa depan cerah.
Hanya saja, lanjut perempuan 39 tahun itu, performa Anthony masih harus ditingkatkan apabila ingin tampil dominan di level tertinggi.
"Ginting memiliki masa depan yang cerah, begitu pula [Jonatan] Christie," kata Susy Susanti dikutip dari Badminton Planet, Kamis (29/10/2020).
Baca Juga: Pendaftaran Ditutup, Dua Bakal Calon Berebut Kursi Ketua Umum PBSI
"Namun, Ginting harus membuat keputusan yang lebih sadar selama pertandingan untuk menggunakan konsistensi yang menguntungkannya," tambahnya.
Kata Susy, Anthony saat ini masih kerap kebingungan apabila strateginya di lapangan terbaca lawan. Kondisi itu membuatnya kerap kali kalah dari lawan-lawan yang secara matematis bisa ditaklukan.
“Ketika bermain melawan lawan yang tangguh, dan ketika dia tidak bisa mencetak poin dari serangannya, dia kerap kalah dalam pertandingan," beber Susy.
Susy Susanti yang merupakan peraih medali emas tunggal putri Olimpiade 1992 di Barcelona, menegaskan, Ginting harus memiliki rencana permainan yang lebih lengkap apabila ingin jadi pemain level atas.
“Ginting harus menggunakan berbagai taktik untuk mengeksekusi game plan-nya, seperti taktik pertama, kedua, dan juga bersiap untuk taktik ketiga," kata Susy.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Batal, Pemain Junior Diminta Tak Patah Semangat
"Ia juga perlu memperkuat teknik dan kebugaran jasmani, karena gaya permainannya banyak menghabiskan energi fisik," imbuh istri legenda bulutangkis Alan Budikusuma itu.
Anthony Ginting saat ini menduduki peringkat enam dunia. Sementara di ranking BWF World Tour Finals 2020, posisinya terlempar ke peringkat 17.
Ginting dan para tunggal putra Indonesia masih bisa memperbaiki posisi di ranking BWF World Tour Finals 2020 lewat ajang Asia Open I dan Asia Open II awal tahun depan.
Dua ajang yang kini diberi nama Yonex Thailand Open dan Daihatsu Thailand Open itu akan berlangsung pada 12-17 Januari 2021 dan 19-24 Januari 2021.
Sementara BWF World Tour Finals 2020 sendiri bakal bergulir pada 27-31 Januari 2020. Ketiga turnamen besar itu bakal berlangsung di Bangkok, Thailand.
“Ginting sekarang adalah pemain 10 besar dunia, tapi performanya masih kurang stabil," kata Susy.
"Jika performa seorang pemain tidak stabil, saat performanya bagus, mereka bisa perform dengan sangat baik. Tapi jika mereka tidak merasa baik, mereka akan kalah dari pemain dengan kemampuan di bawahnya," tandasnya.