Vakum 7 Bulan, Jepang Was-was Kento Momota Cs Hilang Taji

Selasa, 27 Oktober 2020 | 18:57 WIB
Vakum 7 Bulan, Jepang Was-was Kento Momota Cs Hilang Taji
Pebulu tangkis Jepang Kento Momota berusaha mengembalikan kok ke pebulu tangkis putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting pada pertandingan perempat final Daihatsu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (25/1/2019). Antohy Ginting gagal melaju ke semifinal usai dikalahkan pebulu tangkis peringkat pertama dunia Kento Momota dengan skor 9-21 dan 10-21. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih kepala tim nasional bulutangkis Jepang, Park Joo-bong, was-was dengan situasi pebulutangkis Jepang di tengah pandemi virus Corona.

Krisis kesehatan yang tengah melanda dunia membuat kompetisi bulutangkis internasional tersendat.

Sebelum Denmark Open 2020 bergulir dua pekan lalu, kompetisi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah terhenti hampir tujuh bulan, tepatnya sejak Maret.

Kondisi itu membuat Park Joo-bong khawatir Kento Momota dan kawan-kawan kehilangan taji dan sentuhan permainan lantaran absen terlalu lama.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia Batal, Pemain Junior Diminta Tak Patah Semangat

"Saya sempat khawatir para pemain tidak bisa kembali ke performa terbaik. Mereka butuh waktu untuk kembali merasakan atmosfer pertandingan," kata Joo-bong dikutip dari Badminton Planet.

"Hal ini bukan cuma terjadi di Jepang. Saya yakin semua tim juga punya kekhawatiran serupa," tambahnya.

Di Denmark Open 2020 sendiri, Jepang tidak menurunkan kekuatan penuh dan hanya menurunkan beberapa wakil. Kento Momota memilih absen dalam ajang tersebut.

Selama pandemi Covid-19 menghantam dunia, para pebulutangkis Jepang awalnya diminta berlatih bersama klubnya masing-masing.

Namun, sejak September, Yuki Fukushima dan kawan-kawan diminta berlatih di pemusatan latihan nasional sebagai persiapan jelang Piala Thomas dan Uber 2020 yang akhirnya ditunda.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior Batal Digelar, PBSI Legawa

Kendati merasa khawatir, Park Joo-bong coba mengambil dampak positif dari ketiadaan turnamen selama pandemi virus Corona.

"Saya punya waktu lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga. Sebelumnya saya jarang mendapat kesempatan ini," beber Park Joo-bong.

"Setelah All England Open pada Maret lalu, saya libur dua bulan karena semua latihan dihentikan. Saat itu saya menghabiskan waktu dengan keluarga," tambah eks pemain Korea Selatan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI