Suara.com - Andrea Dovizioso menyiratkan dirinya sudah mengibarkan bendera putih dalam perebutan gelar juara dunia usai gelaran MotoGP Teruel 2020.
Hasil yang buruk didapat Dovi saat gelaran MotoGP Teruel 2020 ini menjadi jawaban atas perebutan gelar juara dunia MotoGP telah usai untuk dirinya.
Padahal jarak poin antara Andrea Dovizioso dengan pemuncak klasemen sementara, Joan Mir hanya selisih 28 poin saja.
Sebenarnya peluang untuk menjadi juara dunia masih cukup terbuka lebar. Balapan yang menyisakan 3 seri ini bisa menjadi penentu Dovi untuk bisa meraih gelar juara dunia.
Baca Juga: Ungkap Rahasia Juara di MotoGP Teruel, Morbidelli Berkelakar Seperti Ini
Namun dirinya merasa sudah tidak mungkin untuk bisa kembali bersaing memperebutkan juara dunia MotoGP 2020. Ia pun membeberkan alasan kenapa saat di MotoGP Teruel performanya cukup tidak memuaskan.
"Saat awal balapan aku tidak terlalu lambat, tapi bannya terlalu lunak dan bisa membuat kami menyerah lebih dulu, terjadi ke semua orang. Dan ketika kau lambat kau akan membuat motor lebih tidak stabil, dan itulah yang terjadi saat balapan," kata Dovi dilansir dari Corsedimoto.com.
"Aku kehabisan ban. Pada akhirnya, itu adalah sebuah konsekuensi. Aku tak berpikir saat ini untuk membicarakan soal kejuaraan," kata pembalap Ducati ini.
"Aku tak punya kecepatan untuk melakukannya, aku bahkan tak memikirkannya sama sekali. Strateginya adalah mencoba dan memakai dengan yang kami punya, tapi kesempatan kami untuk gelar sudah hampir nol. Tanpa kecepatan kau tidak bisa bertarung," tegas Dovi.
Baca Juga: Hasil MotoGP Teruel 2020: Morbidelli Juara, Mimpi Nakagami Pupus