Ribut-ribut Soal Penghargaan Pemain, IBL Buka Suara

Selasa, 20 Oktober 2020 | 11:50 WIB
Ribut-ribut Soal Penghargaan Pemain, IBL Buka Suara
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah di Gedung TVRI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/1/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, buka suara terkait ribut-ribut penentuan pemenang penghargaan pemain IBL 2020.

Menurut Junas, kritik dan saran terhadap IBL adalah hal yang wajar. Pihaknya terbuka atas segala macam masukan apabila disampaikan dengan cara yang baik.

"Kalau ada yang perlu disampaikan, kami kekeluargaan, sampaikan secara langsung. Tidak baik juga membuat spekulasi dan membawa suasana menjadi sensitif," kata Junas saat dihubungi wartawan, Selasa (20/10/2020).

Sebelumnya, pengumuman penghargaan pemain terbaik di masing-masing kategori IBL 2020 yang berlangsung via daring pada Minggu (18/10/2020) menimbulkan kontroversi.

Baca Juga: Raih MVP, Abraham Damar Kenang Kerasnya Persaingan di Indonesia Patriots

Pemain Louvre Surabaya, Galank Gunawan, mengkritik sistem penentuan pemenang yang menggunakan voting dari para jurnalis olahraga.

Galank yang masuk nominasi Defensive Player of the Year (DPOTY) IBL 2020, merasa sistem pemilihan tersebut belum bisa mencerminkan pemungutan suara yang adil.

Pemain berposisi power forward itu sendiri gagal memenangkan penghargaan DPOTY. Defensive Player of the Year jatuh ke tangan Indra Muhammad dari Pacific Caesar Surabaya.

"Sorry kali ini saya harus speak up, bukan karena saya tidak dapat penghargaan, tapi karena saya merasa penilaian tentang award ini seharusnya kedepan bisa lebih fair," kata Galank lewat Instagram.

Menurut Junas, IBL menghargai masukan dari seluruh pihak, termasuk para pemain itu sendiri. Namun, dia menyayangkan apabila kritik disampaikan lewat media sosial alih-alih kepada IBL langsung.

Baca Juga: Abraham Damar Grahita Rengkuh Gelar MVP IBL 2020

"Kami hargai juga kalau ada pandangan ini atau itu. IBL terbuka, silahkan sampaikan. Kan ada jalurnya, bisa lewat manajer, atau IBL. Pemain mau kasih masukan boleh," kata Junas.

"Tetapi tak perlu bicara yang mengundang sensitif. Kan kami tidak mau masyarakat terbawa sentimennya. Sekarang IBL itu apa pun yang kami buat dan dasar, ada di situs kami," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI