Suara.com - Nama penggawa Louvre Surabaya, Daniel Wenas masuk ke dalam nominasi Most Valuable Player (MVP) Indonesian Basketball League (IBL) 2020.
Wenas masuk nominasi pemain terbaik bersama Andakara Prastawa Dhyaksa, Abraham Damar Grahita, dan Widyanta Putra Teja.
Pencapaian tersebut tidak didapatkan eks pemain Pelita Jaya itu begitu saja. Ada kerja keras, peluh keringat dan dukungan berbagai pihak dibalik itu semua.
Khusus poin terakhir, Daniel Wenas sangat mengerti bahwa yang dimaksud dukungan tak hanya datang dari sosok penggemar maupun ofisial tim.
Baca Juga: IBL 2020 Dihentikan, Penyelenggara Fokus Persiapkan Musim Depan
Lebih jauh, dukungan juga datang dari para pembenci atau haters dengan cara yang tentu berbeda, yakni mendorong motivasi lewat caci maki.
Alih-alih merasa kesal dengan para haters, Wenas justru menyampaikan terima kasih kepada mereka karena turut andil meningkatkan kariernya.
“Tanpa haters saya tidak bisa berada di posisi sekarang ini. Mereka yang membuat saya selalu bersemangat," kata Wenas di laman resmi IBL.
Daniel sadar statusnya sebagai salah satu bintang bola basket Indonesia membuat dirinya dicintai tapi juga dibenci.
Dengan nada bercanda, pebasket berposisi point guard itu mengira-ngira bahwa orang-orang tak menyukainya lebih karena iri, alih-alih kesal.
Baca Juga: IBL 2020 Dihentikan, Penghargaan Pemain Terbaik Tetap Diumumkan
“Kebanyakan dari mereka mungkin cemburu melihat pacarnya senang sama saya," kata Daniel sembari bercanda.