Suara.com - Tahun ini, National Basketball Association (NBA) kembali menggelar Akademi Pelatih Jr. NBA (Jr. NBA Coaches Academy), program pelatihan guru-guru olahraga yang didukung oleh pemerintah daerah, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi lokal dengan menetapkan standar dalam bermain dan menikmati olahraga basket, pada 10-11 September 2020. Diadakan secara virtual akibat pandemi COVID-19, program pelatihan daring ini difasilitasi oleh pelatih Jr. NBA Asia dan diikuti lebih dari 1.300 guru SD, SMP, dan SMA di seluruh Jakarta.

Sejak tahun 2018, program ini telah melatih lebih dari 52.000 guru dari 41.000 sekolah di 25 kota dan provinsi di seluruh Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Yogyakarta.
“Kami tetap berkomitmen untuk mengembangkan generasi muda Indonesia melalui olahraga,” ujar Associate Vice President of Marketing Partnerships, NBA Asia, Jim Wong. “Peralihan metode Jr. NBA Coaches Academy ke virtual akan memungkinkan kami untuk memberikan pengalaman pelatihan yang sama seperti biasanya kepada guru-guru, dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan seluruh komunitas Jr. NBA.”
Beri Edukasi dan Pelatihan yang Bermanfaat tanpa Lapangan Luas
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan sejumlah pelaksanaan aktivitas di luar ruangan, tetapi sesi daring Jr. NBA Coaches Academy telah melengkapi para guru dengan pengetahuan, keterampilan, dan teknik untuk mengajar bola basket dengan cara-cara yang kreatif.
Syahrul Anwar, guru pendidikan jasmani SMP Perwira Jakarta, mengungkapkan bagaimana sulitnya melatih olahraga secara virtual. Namun, program Jr. Coaches Academy sangat membantu dan memotivasi Syahrul untuk berinovasi dalam mengajar olahraga secara virtual dan lebih kreatif dalam memberikan materi agar dapat mudah dimengerti para muridnya.

“Pelajaran olahraga cukup sulit untuk dilakukan secara virtual, terutama ketika para murid tidak mempunyai bola basket dan lapangan. Namun, para pelatih Jr. NBA meyakinkan kami, para peserta, untuk mencari ide baru dan berbagi teknik latihan bola basket yang dapat dilakukan di rumah, seperti latihan ball handling dengan botol minum dan teknik shooting meskipun tanpa bola,” jelas Syahrul.
Mulyati Ningsih, guru pendidikan jasmani SMP Negeri 97 Jakarta, juga memiliki semangat dan motivasi serupa dengan Syahrul, yang tak henti-hentinya mencari ide-ide kreatif untuk mengajar pelajaran olahraga, bahkan di tengah keterbatasan kegiatan belajar virtual akibat pandemi.
“Buat saya, yang terpenting ketika di rumah saja, anak-anak tetap harus bergerak dan berolahraga agar fisiknya kuat dan bugar. Harapan saya, dengan kondisi terbatas yang dirasakan anak-anak, mereka tetap bisa berlatih olahraga seperti bermain basket di rumah,” ujarnya.
Baca Juga: Mayasari Bakti Jadi Sponsor Klub Bola Basket
“Dengan berpartisipasi dalam Jr. NBA Coaches Academy, saya mendapatkan pengetahuan baru terutama bagaimana berlatih basket dan beberapa teknik dasar meski menggunakan alat yang terbatas di ruangan yang sempit,” lanjutnya.