IBL 2020 Batal Karena Tak Dapat Izin Keramaian Polri, Klub Kecewa

Rabu, 07 Oktober 2020 | 19:18 WIB
IBL 2020 Batal Karena Tak Dapat Izin Keramaian Polri, Klub Kecewa
Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah di Gedung Kemenpora, Jakarta, Rabu (7/10/2020). [Dok. Kemenpora].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah membenarkan bahwa salah satu alasan pembatalan IBL 2020 adalah masalah izin keramaian.

Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dikatakan tidak memberikan izin keramaian bagi IBL. Kondisi itu serupa kompetisi sepakbola Liga 1 yang sudah lebih dulu dibatalkan.

"Betul [Pihak Kepolisian Republik Indonesia tak memberikan izin keramaian]," kata Junas Miradiarsyah saat dihubungi wartawan via aplikasi Zoom, Rabu (7/10/2020).

Kepastian itu membuat Junas mengungkapkan bahwa kompetisi bola basket kasta tertinggi di Tanah Air itu resmi berakhir, tanpa adanya kemungkinan untuk dilanjutkan akhir tahun nanti.

Baca Juga: Dukung Pemerintah Basmi Pandemi, IBL 2020 Resmi Dibatalkan

"Pembatalan itu artinya rencana kelanjutan ini kita stop. Kalau bahasanya kita tunda, terus terang kita tak berani berspekulasi dengan kondisi sekarang ini, apakah satu-dua bulan," kata Junas.

"Kalau bicara [ditunda] lebih dari 2 bulan artinya [nanti] sudah Desember. Desember sudah masuk untuk persiapan ke IBL 2021. Jadi tak mungkin kita melanjutkan IBL 2020 ini."

Pembatalan IBL 2020 yang terkesan mendadak turut mendapat respon dari salah satu tim peserta, HangTuah. Manajemen Hangtuah merasa heran dengan apa yang terjadi.

Menurut manajer HangTuah, Ferri Jufry, IBL sejatinya bisa berlanjut karena telah mendapat rekomendasi dari berbagai stakeholders mulai BNPB dan Kemenpora.

"Kami kecewa, bukan hanya HangTuah ya, tetapi juga IBL. Apalagi sudah ada rekomendasi BNPB, Kemenpora. Kami kecewanya kenapa tidak direstui dan tidak mendapat jawaban konkrit kenapa dibatalkan," ujar Ferri saat dihubungi terpisah.

Baca Juga: Resmi, Bali United Ikut Indonesian Basketball League 2021

"Kami dengar kan isu karena masalah pandemi meningkat. Kalau masalah pandemi, kami berpendapat itu wewenangnya BNPB. Kalau begitu, dari awal mereka tidak akan tanda tangan."

"Dari sisi mana keramaian. Kalau itu 'kan kami tidak ada penonton. Semua juga ada di satu hotel. Kan tidak ada celah, tidak ada penonton. Kan harusnya kemenkes dan BNPB, keramaiannya di mana?" tandasnya heran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI