Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan pihaknya akan lebih selektif dalam memproses permohonan naturalisasi atlet sebelum direkomendasikan kepada Kementerian Hukum dan HAM untuk ditindaklanjuti.
Menurut Zainudin, permohonan naturalisasi harus diajukan berdasarkan kepentingan atau urgensi yang mendesak. Nama-nama yang diusulkan pun harus dipastikan bahwa mereka dapat memberikan sumbangsihnya terhadap peningkatan prestasi tim nasional cabang olahraga.
“Ini akan menjadi pedoman ketika ada permohonan naturalisasi. Kami akan selektif dan tidak langsung merekomendasikan ke Menteri Hukum dan HAM,” kata Zainudin dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Senin (5/10/2020).
Zainudin berkaca pada pengalaman sebelumnya ketika Kemenpora meloloskan permohonan naturalisasi dari cabang olahraga, tetapi atlet tersebut justru tak dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan timnas.
![Pebasket asing Brandon Jawato dan Lester Prosper (kanan) akan memperkuat Timnas Indonesia yang menggunakan nama Indonesia Patriots di IBL 2020. [Dok. IBL]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/20/99996-brandon-jawato-dan-lester-prosper.jpg)
Untuk terhindar dari kejadian serupa, Zainudin akan meminta setiap cabang olahraga yang memiliki atlet naturalisasi untuk memonitor perkembangan setiap pemain apakah memberikan perubahan yang signifikan atau tidak.
“Bagi yang sudah kami setujui proses kewarganegaraannya, kami meminta cabor untuk memonitor perkembangan mereka apakah setelah dinaturalisasi makin baik dan berdampak positif terhadap timnas atau tidak,” ujarnya.
“Maka kami meminta pimpinan cabor untuk memonitor. Kita harus hati-hati betul untuk mendorong naturalisasi,” tambahnya seperti dimuat Antara.
Sementara itu, terkait persetujuan empat atlet calon naturalisasi, yaitu Brandon Jawato, Lester Prosper, Kimberly Pierre Louis, dan Marc Anthony Klok diyakini Zainudin merupakan keputusan yang tepat. Menurutnya, kehadiran Jawato dan Prosper, terutama sangat penting dan mendesak demi mewujudkan ambisi Indonesia lolos fase kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.

Pun demikian dengan Marc Klok. Politikus Golkar itu berharap pemain yang saat ini berseragam Persija Jakarta itu bisa membantu meningkatkan peringkat FIFA.
Baca Juga: Setelah Sekian Lama Ditunggu, Marco Motta Akhirnya Gabung Latihan Persija
“Kalau basket ini mendesak karena kita jadi tuan rumah Piala Dunia FIBA. Bayangkan sebagai tuan rumah kita bisa tersisih, jika dengan materi sekarang ini berat. Sehingga ini urgensi mendesak dan yang mendasari kami akhirnya memberi rekomendasi untuk kewargaanergaraan tiga pebasket ini.”