Suara.com - Pabrikan otomotif asal Jepang Honda memutuskan tidak lagi menjadi pemasok power unit di Formula 1 setelah musim 2021 usai dan akan fokus ke teknologi emisi nol.
Keputusan tersebut diambil akhir September dan perusahaan itu tidak ada niat untuk kembali Ke F1, demikian Chief Executive Takahiro Hachigo di sesi jumpa pers virtual seperti dikutip Reuters, Jumat.
"Ini bukanlah dampak dari pandemi virus corona namun karena tujuan jangka panjang kami bebas karbon," kata Hachigo seperti dimuat Antara.
Honda sebelumnya kembali ke F1 pada 2015 bersama tim McLaren setelah terinspirasi penggunaan power unit baru yang fokus terhadap teknologi hybrid dan pemulihan energi.
Baca Juga: Dianaktirikan di Honda, Cal Cruthclow Cuma Bisa Pasrah
Namun, kemitraan dengan tim bermarkas di Woking, Inggris itu tidak berbuah manis hingga mereka berpisah dan Honda memutuskan untuk memasok mesin untuk tim Toro Rosso pada 2018 sebelum memperkuat Red Bull di tahun berikutnya.
Bersama Red Bull dan Toro Rosso, yang tahun ini berganti nama menjadi AlphaTauri, Honda meraih lima kemenangan dalam dua setengah tahun terakhir ini di F1.
Honda masih meneruskan komitmen kerjasamanya bersama keluarga Red Bull hingga musim depan sebelum hengkang dari F1 dan fokus kepada tujuan baru mereka yaitu pengembangan teknologi emisi nol seperti sel bahan bakar dan baterai.
"Kami menyadari betapa sulitnya Honda Motor Company untuk mencapai keputusan ini. Kami paham dan menghargai alasan di balik semua ini," kata kepala tim Red Bull Christian Horner.
Red Bull dan AlphaTauri, oleh karena itu, akan mencari pemasok power unit baru, karena mereka telah menyepakati Concorde Agreement untuk tetap berkompetisi di F1 hingga akhir 2025.
Baca Juga: Diganjar Penalti F1 GP Rusia, Lewis Hamilton Mohon Maaf Tersamar
Dengan mundurnya Honda, maka setidaknya tiga pemasok power unit, yaitu Mercedes, Ferrari, dan Renault, akan bersaing di F1 pada 2022.