Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, belum mengetahui keputusan terkait ada tidaknya promosi dan degradasi atlet untuk tahun ini.
Menurut Susy, dirinya masih menunggu masukan dari pengurus lain di PBSI. Keputusan terkait promosi dan degradasi atlet, kata Susy, masih akan dibicarakan.
"Masih ingin dibicarakan, ini keputusan secara keseluruhan pengurus. situasi pandemi mengubah semuanya," kata Susy saat dihubungi Suara.com.
"Sekarang kami masih dalam situasi seperti sekarang, ya mungkin (keputusan promosi dan degradasi atlet) masih akan didiskusikan," tambahnya.
Baca Juga: Antisipasi Padatnya Kompetisi 2021, PBSI Lebih Jeli Pilih Turnamen
Pandemi virus Corona telah menyulitkan PBSI untuk memberi penilaian terhadap performa para pebulutangkis Pelatnas. Kurangnya wadah kompetisi jadi penyebab.
Setelah dunia dihantam pandemi, kompetisi terakhir yang diikuti pebulutangkis nasional adalah All England 2020. Setelahnya, ajang internasional resmi ditunda hingga sekarang.
Susy mengatakan bahwa secara aturan AD/ART organisasi, promosi dan degradasi atlet memang harus ada. Namun, melihat kondisi yang ada, pengecualian mungkin bisa terjadi.
"Kita harus ikuti aturan AD/ART juga. Kita tak boleh menyalahkan juga. Jadi kalau dibilang saya akan ikut sesuai aturan AD/ART memang harus ada, atau melihat situasi ini bisa dikecualikan," beber Susy.
"Sekarang saya tak bisa kasih jawaban apapun. Nanti kalau ada meeting pengurus setelah itu mungkin baru akan ada jawaban. Kapannya itu belum tahu," tandasnya.
Baca Juga: PBSI Sambut Baik Ide Bubble System Thailand untuk Turnamen Seri Asia