Suara.com - Dua penggawa Satria Muda Pertamina Jakarta, Rizal Falconi dan Sandy Ibrahim mengaku paham andai Indonesian Basketball League (IBL) 2020 kembali ditunda.
Pandemi virus Corona di Indonesia, terkhusus Jakarta yang belum terlihat mengalami penurunan kasus infeksi menjadi pertimbangan kedua pemain.
Lanjutan IBL 2020 direncanakan bakal bergulir pada Oktober mendatang. Namun, nasib kompetisi sepakbola Liga 1 yang resmi ditunda pemerintah, menimbulkan kekhawatiran.
Direktur Utama (Dirut) IBL, Junas Miradiarsyah sebelumnya mengungkapkan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah terkait ditunda tidaknya IBL 2020.
Baca Juga: Ini Prediksi Final NBA Menurut Pemain dan Pengurus IBL
Menanggapi kondisi yang ada, Rizal Falconi berharap lanjutan IBL 2020 bisa tetap berlangsung, lantaran semua tim peserta telah menggelar persiapan jauh-jauh hari.
Namun, merujuk kondisi terkini, pemain berposisi small forward ini tak bisa menampik keselamatan dan kesehatan atlet maupun ofisial jadi fokus utama.
"Kalau ditunda lagi bagaimana ya. Agak berat lagi kalau penundaan begitu. Seandainya masih pindah tempat, masih tak apa. Kalau ditunda lagi, makin lama," ujar Falconi saat dihubungi wartawan.
"Ibaratnya kami sudah mempersiapkan program segala macem. Kalau dimundurkan, otomatis harus diubah lagi. (Tapi) intinya sih semua balik lagi, yang terpenting semua sehat," tambahnya.
Sementara Sandy Ibrahim mengakui pandemi virus Corona membuat segalanya menjadi sulit. Di satu sisi ia ingin kompetisi berlanjut, di sisi lain dia paham kesehatan adalah hal utama.
Baca Juga: Liga 1 Resmi Ditunda, IBL 2020 Bernasib Serupa?
"Saya baru dapat kabar dari manajer tim, IBL tetap Oktober mulai. Cuma kalau sampai ditunda, di satu sisi saya menyayangkan," ujar Sandy saat dihubungi terpisah.
"Di sisi lain, saya juga mendukung kebijakan atas penundaan tersebut. Apalagi saya pemain, pasti cuma bisa mempersiapkan yang terbaik, jadi atau tidak urusan belakangan," tandasnya.