Suara.com - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyambut baik ide Badminton Association of Thailand (BAT) yang mendapat tanggung jawab menjadi tuan rumah turnamen seri Asia tahun depan.
Tiga turnamen seri Asia yakni Asia Open I, Asia Open II, dan BWF World Tour Finals 2020 seharusnya berlangsung November tahun ini.
Namun, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), BAT, dan pemerintah Thailand, memutuskan untuk menunda ajang tersebut ke 2021, tepatnya pada 12-31 Januari.
Dalam konferensi pers virtual yang digelar BWF, Selasa (29/9/2020) malam, BAT menyampaikan ide bubble system dalam menggelar turnamen.
Baca Juga: BWF Tunda 3 Tur Asia, PBSI Tak Merasa Rugi
Prosedur itu dilakukan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan para atlet serta ofisial yang berpartisipasi.
Bubble system artinya menjaga seluruh peserta untuk berada dalam satu lingkungan tertentu bersama dengan orang-orang yang sama dalam periode waktu 14 hari karantina.
Selama masa karantina tersebut pemain masih bisa mengikuti sesi latihan yang telah disediakan oleh penyelenggara.
Seluruh atlet dan ofisial yang hadir diwajibkan untuk mengikuti tes Covid-19 sebelum bertolak dari negara masing-masing dan beberapa tes lagi selama di Bangkok.
"Kesehatan peserta adalah prioritas utama kami," kata Presiden BAT Khunying Patama Leeswadtrakul.
Baca Juga: BWF Tunda 3 Tur Asia ke 2021, Pebulutangkis Denmark Mencak-mencak
"Kami telah berkonsultasi dengan berbagai otoritas di Thailand mengenai bagaimana prosedur antisipasi Covid-19 yang efektif, akhirnya kami memutuskan untuk menetapkan bubble system selama periode turnamen seri Asia."
Leeswadtrakul menuturkan ia dan tim penyelenggara tengah membuat blueprint pelaksanaan turnamen, dan berharap seluruh pihak dapat bekerjasama mewujudkan bergulirnya kembali turnamen bulutangkis.
Pemain dan ofisial juga diminta Leeswadtrakul untuk mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang diberlakukan sesuai dengan ketentuan pemerintah Thailand.
"Sekali lagi, saya menghimbau bahwa kita harus saling bahu-membahu untuk membuat bulutangkis bisa berjalan kembali dan mendapat dampak seminimal mungkin dari pandemi ini," bebernya.
Prosedur dan persiapan yang dipresentasikan Thailand, disambut baik oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid) PBSI Susy Susanti. Gagasan bubble system dinilainya komprehensif dalam melindungi keselamatan atlet.
"Protokol kesehatannya lebih baik, aturan-aturan bubble systems yang diterapkan sepertinya bisa memberi jaminan," kata Susy Susanti.
"Kami lebih yakin di Thailand, masih memungkinkan untuk main, kami tentunya juga minta arahan dan masukan dari pimpinan serta pemerintah mengenai hal ini," tambahnya.
Apabila benar-benar bisa bergulir, turnamen seri Asia di Bangkok ini akan jadi kompetisi pertama yang akan diikuti para pebulutangkis Indonesia setelah absen sejak Maret 2020 akibat pandemi virus Corona.