Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti turut menanggapi isu terancam batalnya turnamen bulutangkis All England 2021.
Merujuk masih berlangsungnya pandemi virus Corona, Susy mengaku bisa memahami apabila turnamen bulutangkis tertua di dunia itu benar-benar batal tahun depan.
Namun, dalam sudut pandang keadaan normal tanpa pandemi, peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu tak menampik kondisi itu cukup disayangkan.
"Ya pasti kalau dalam situasi normal sangat disayangkan. Tapi dalam situasi saat ini, maut tidak mau kita semua harus mengerti," kata Susy saat dihubungi Suara.com, Selasa (29/9/2020).
Baca Juga: Pertama Kali Sejak Perang Dunia II, All England Terancam Batal Digelar
Menurut Susy, pandemi virus Corona sejatinya tak hanya berdampak pada nasib All England semata. Seluruh turnamen di tahun depan pun disebutnya tak ada yang memiliki kepastian untuk bisa bergulir.
"Sulit dibilang, karena situasi sekarang di luar prediksi kita semua yang memang kita juga tak tahu situasi nanti seperti apa," jelas Susy.
"Selama vaksin belum ditemukan dan di distribusi, kita belum tahu seperti apa, tak hanya All England, tapi dari pertandingan yang akan berjalan tahun depan," tambahnya.
Kondisi itu membuat Susy enggan menilai apakah dengan tidak bergulirnya All England tahun depan, kancah perbulutangkisan dunia akan kehilangan prestise atau tidak.
"Jadi saya tidak bisa bilang tahun depan akan kehilangan prestise atau tidak, untung atau rugi. Sekarang keselamatan nomor satu," tandasnya.
Baca Juga: Terserang Stroke, Kondisi Legenda Bulutangkis Rudy Hartono Membaik