Pemilihan Ketum Baru, Taufik Hidayat Tunggu Terobosan PBSI

Minggu, 27 September 2020 | 10:30 WIB
Pemilihan Ketum Baru, Taufik Hidayat Tunggu Terobosan PBSI
Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat (tengah) saat menghadiri konferensi pers Foo Kok Keong Cup 2019 di Taufik Hidayat Arena, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat dan Ricky Subagja turut menyoroti kondisi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menjelang pemilihan ketua umum (ketum) baru pada Oktober mendatang.

Menurut Taufik Hidayat, PBSI sebagai induk cabang olah raga harus punya gebrakan dan inovasi selepas terpilihnya ketum dan kepengurusan baru.

Dua hal yang sangat dia soroti belum berjalan atau diterapkan secara maksimal pada kepengurusan saat ini, yang dipimpin Wiranto, adalah pembinaan dan masalah keuangan.

"Desentralisasi pembinaan di daerah, khususnya di luar Jawa, baik berbentuk pusdiklat bulutangkis atau pelatwil harus dibentuk dan dibiayai oleh PB PBSI secara mandiri," tutur Taufik Hidayat, dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (27/9/2020).

Baca Juga: Turnamen Asia Mundur, PBSI Pertimbangkan Gelar Ajang Simulasi

Tim bulutangkis Indonesia memenuhi undangan KBRI untuk Filipina di Manila, Senin (17/2/2020). [Humas PBSI]
Tim bulutangkis Indonesia memenuhi undangan KBRI untuk Filipina di Manila, Senin (17/2/2020). Sebagai ilustrasi bulu tangkis Indonesia [Humas PBSI]

Di sisi lain, PBSI disebut oleh peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena itu juga harus mandiri secara finansial. Induk cabor bulu tangkis nasional itu diminta lebih cerdas dalam menggandeng sponsor.

"Jangan bergantung dari sponsor besar, dan juga di masa yang akan datang. Sponsor-sponsor di daerah harus didekati dan diberi pengertian," paparnya.

Sebagai mantan pemain, ia berharap kepengurusan PBSI di masa mendatang dapat menyamaratakan pembinaan atlet di daerah dengan di kota-kota besar.

“Siapapun pengurusnya jangan bawa nama daerah, tapi bawa nama Indonesia. Jadi, tidak ada yang bawa nama klub atau PB, harus bawa nama Indonesia," jelas Taufik Hidayat.

Di sisi lain, Ricky Subagja menilai PBSI membutuhkan sosok pemimpin yang seperti dibilang Taufik Hidayat, yaitu mampu membawa organisasi ke arah mandiri secara finansial.

Baca Juga: Soal Kritik Pedas Taufik Hidayat, Ketua Harian PBSI Serahkan pada Wiranto

Peraih medali emas Olimpiade 1996 Atlanta bersama Rexy Mainaky itu menyebut Ketua BPK Agung Firman Sampurna sebagai sosok yang mampu untuk memimpin PBSI periode 2020-2024.

"Saya kira sangat tepat, karena di samping beliau sebagai Ketua BPK, ia juga mencintai bulu tangkis. Saya harap beliau dapat menarik sponsor-sponsor lain untuk terus mendukung atlet daerah agar bisa berprestasi," kata Ricky Subagja.

Ia berpesan agar PBSI tak semata-mata hanya memikirkan pembinaan bulu tangkis di pusat kota saja. Menurutnya, pembinaan dan fasilitas di daerah harus diperhatikan agar prestasi bulu tangkis di Indonesia kembali menyala.

Mantan pebulutangkis nasional Ricky Subagja (kiri) memimpin rombongan kirab pembawa obor api PON XIX Jabar di Lapangan Gasibu, Bandung, Jumat (16/9/2016). [Antara/Novrian Arbi]
Mantan pebulutangkis nasional Ricky Subagja (kiri) dalam kirab pembawa obor api PON XIX Jabar [Antara/Novrian Arbi]

Di sisi lain, para pengurus Pengprov daerah pun menyatakan membutuhkan sosok yang bisa membuat PBSI mandiri sehingga bisa melahirkan bibit-bibit unggul asli daerah.

"Juga perlunya mencari sponsor yang bisa membesarkan kegiatan bulu tangkis di wilayah Republik Indonesia sampai ke daerah-daerah guna mencapai prestasi secara maksimal. PBSI harus bisa mandiri secara nasional maupun regional," ujar Ketua Umum Pengprov PBSI Bengkulu, Suharto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI