Suara.com - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) masih mempertimbangkan untuk menggelar tidaknya ajang simulasi usai mundurnya jadwal turnamen Asia.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah resmi memundurkan jadwal tiga tur Asia yang awalnya bakal berlangsung November tahun ini.
Bekerjasama dengan Asosiasi Bulutangkis Thailand untuk menggelar tiga turnamen yakni Asia Open I, Asia Open II, dan BWF World Tour Finals akan dilangsungkan awal tahun 2021.
Kondisi itu membuat PBSI kembali mempertimbangkan rencana untuk menggelar simulasi atau tidak di sisa tahun 2020 ini.
Baca Juga: Top 5 Sport : Lama Tak Balapan, Marc Marquez Sebut Rivalnya Tak Ingin Juara
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto, ketiadaan turnamen hingga akhir tahun membuat atmosfir kompetitif atlet berkurang.
Dia meragukan simulasi bisa jadi wadah efektif untuk membangkitkan sisi kompetitif atlet di tengah kepastian tak ada lagi turnamen di sisa tahun 2020.
"Kalau di pertandingan resmi, mereka akan ketemu dengan lawan-lawan yang membuat mereka ingin mengeluarkan semua kemampuan mereka, akan sangat berbeda dengan simulasi," kata Achmad Budiharto dalam rilisnya, Minggu (27/9/2020).
"Namanya simulasi, seserius apapun, pasti tidak semaksimal seperti mereka bertanding di turnamen resmi," tambahnya.
PBSI akan mengkaji ulang wacana simulasi Piala Sudirman yang pernah diumumkan sebelumnya.
Baca Juga: Selain Moeldoko, Ketua BPK Agung Firman Ramaikan Bursa Caketum PBSI
Tim Pembinaan dan Prestasi akan berdiskusi kembali bersama tim pelatih untuk menyusun program mengembalikan performa atlet jelang tahun 2021.