Suara.com - Para pebulutangkis Denmark mengecam keputusan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) yang resmi menunda Piala Thomas dan Uber 2020. Kadung kecewa, mereka bahkan menyebut BWF tak becus dalam bekerja.
Keputusan menunda Piala Thomas dan Uber 2020 menjadi akhir episode dari 'drama' antara BWF selaku pengambil keputusan dan kejuaraan prestisius itu.
Sebelum ditunda, Piala Thomas dan Uber 2020 telah dua kali mengalami pengunduran jadwal. Alasannya sama, terbentur pandemi virus Corona.
Pebulutangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen tak habis pikir dengan keputusan BWF. Pasalnya, cabang olahraga lain mampu melanjutkan kompetisi kendati virus Corona masih mewabah.
Baca Juga: Takut Tak Bisa Pulang, Melati Daeva Ikhlas PBSI Batalkan Tur Eropa
Antonsen membandingkan situasi kompetisi bulutangkis dengan tenis. Cabang olahraga tenis diketahui sudah mulai menjalankan turnamen lagi, termasuk US Open 2020.
“Thomas dan Uber Cup ditunda lagi dan Denmark Masters dibatalkan. Lalu apa rencananya? Apakah kita semua harus menunggu vaksin untuk bisa bertanding lagi?” kata Antonsen dikutip dari The Stars.
“Buatlah aturan terbaik dan paling aman untuk turnamen. Siapapun yang bisa datang, silahkan datang. Kalau tidak, olahraga ini akan layu dan mati,” tambahnya.
Protes lebih keras turut dilayangkan rekan senegara Antonsen, Mathias Boe. Saking kesalnya dengan keputusan BWF, dia meminta para petinggi federasi tersebut untuk mundur lantaran dinilai tidak becus.
"Saya turut prihatin untuk para pemain dan Federasi Bulu Tangkis Denmark. BWF satu-satunya asosiasi olahraga yang tak bisa memulai turnamen kembali. Cabang lain sudah memulainya," tegas Boe.
Baca Juga: Dipastikan Gagal Pertahankan Gelar Denmark Open, Melati Daeva Galau
"Mungkin ini saatnya sejumlah orang penting BWF mundur dan menyerahkan posisi ke orang-orang yang bisa bekerja."