Suara.com - Bintang UFC, Khabib Nurmagomedov merendah saat dibandingkan dengan legenda tinju dunia, Muhammad Ali. Dia mengaku tak pantas disamakan dengan sosok legendaris sehebat Ali.
Khabib merupakan petarung UFC penyandang gelar juara dunia kelas ringan. Saat ini, dia memiliki rekor cemerlang yakni 28 kemenangan tanpa kekalahan sekalipun.
Di samping hebat di atas ring, Khabib juga terkenal sebagai petarung penganut agama Islam. Hal itu turut menjadi faktor mengapa dia disamakan dengan Muhammad Ali.
Ketika ditanya tentang perbandingan dengan petinju berjuluk The Greatest, Khabib Nurmagomedov memilih bersikap merendah, sebagaimana diberitakan Sport Bible.
Baca Juga: Roy Jones Jr Sedikit Menyesal Terima Tawaran Duel Lawan Mike Tyson, Kenapa?
"Saya pikir membandingkan Ali dan saya mungkin salah. (Mungkin benar--Red) hanya jika kita berbicara tentang fakta bahwa kita sama-sama juara dan sama-sama Muslim," kata Khabib dikutip dari Sport Bible, Kamis (17/9/2020).
"Tapi semua hal yang dia lakukan di luar ring, dengan ini (segala prestasinya--Red) memang tidak bisa dibandingkan," tambahnya.
Menurut Khabib, perjuangan Muhammad Ali menggapai kesuksesan jauh lebih berat dari yang dibayangkan. Sebagai warga kulit hitam, Ali yang telah wafat pada 2016, harus berjuang melawan rasisme di samping lawan-lawannya di atas ring.
"Pada saat dia menjadi juara, dia adalah ras lain (orang kulit hitam). Pada saat itu di Amerika, orang kulit hitam diperlakukan dengan buruk," kata Khabib.
"Menurut ceritanya, dia bahkan tidak dilayani saat ingin makan di restoran."
Baca Juga: Conor McGregor Ditahan karena Tuduhan Pelecehan Seksual
"Dia membuang medali emas. Dia sangat mengubah sikapnya terhadap perbedaan ras. Jadi kami tidak bisa dibandingkan," tandas Khabib.
Ali lahir dengan nama Cassius Clay, tetapi mengubahnya menjadi Muhammad Ali pada tahun 1964 setelah memeluk Islam.
"Cassius Clay adalah nama budak," kata Ali saat itu.
"Saya tidak memilihnya dan saya tidak menginginkannya. Saya Muhammad Ali, nama yang bebas--artinya kekasih Tuhan, dan saya bersikeras agar orang-orang menggunakannya saat orang berbicara kepada saya."