Pemerintah Restui Kompetisi Olahraga Digelar dengan Syarat

Kamis, 17 September 2020 | 17:05 WIB
Pemerintah Restui Kompetisi Olahraga Digelar dengan Syarat
Kepala BNPB selaku Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/7/2020). Rapat kerja tersebut membahas evaluasi kinerja dan anggaran program penangulangan COVID-19. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) resmi mengizinkan kompetisi olahraga yakni Liga 1 (Sepak bola) dan Indonesian Basketball League (IBL) bergulir di tengah pandemi Covid-19.

BNPB selaku Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama dalam penyelenggaraan olahraga yang aman dari COVID-19, Kamis (17/9/2020).

Dalam penandatanganan MoU via daring itu dihadiri Menpora Zainudin Amali, Kepala BNPB Doni Monardo, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Ketua PB Perbasi Danny Kosasih, dan Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.

Doni Monardo menekankan bahwa MoU ini tak serta merta membuat penyelenggara olahraga bebas menggulirkan kompetisi. Semua kegiatan harus berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai panduan pemerintah.

Baca Juga: Sekjen PBSI: Pemain Tak Keberatan Tampil di Kejuaraan Seri Asia

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Munardo bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat melakukan pertemuan membahas keberlangsungan kompetisi musim 2020 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu (22/7/2020). (dok. PSSI).
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Munardo bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat melakukan pertemuan membahas keberlangsungan kompetisi musim 2020 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu (22/7/2020). (dok. PSSI).

"Sesuai keputusan Kemenkes setiap penyelenggaran diharuskan melakukan koordinasi dengan satuan tugas COVID-19, dinas kesehatan daerah, dan lembaga terkait lainnya di tingkat kabupaten kota," kata Doni Monardo dikutip dari YouTube BNPB, Kamis (17/9/2020).

Selain disiplin protokol kesehatan, kompetisi olahraga disebut Doni juga harus melakukan pemeriksaan atau tes Covid-19 terhadap ofisial dan atlet secara berkala.

"Harus juga dipastikan seluruh pemain dan ofisial dilakukan tes PCR dan kami dari Satgas akan memberikan fasilitas dan dukungan kepada penyelenggara baik pemain maupun unsur pendukung lainnya, dan harus dilakukan secara berkala," kata Doni.

"Dengan demikian kami bisa memastikan seluruh peserta dam kegiatan yang terselenggara berjalan aman. Pertandingan olahraga sangat penting, tapi kesehatan juga menjadi prioritas kita."

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Munardo bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat melakukan pertemuan membahas keberlangsungan kompetisi musim 2020 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu (22/7/2020). (dok. PSSI).
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Munardo bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat melakukan pertemuan membahas keberlangsungan kompetisi musim 2020 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu (22/7/2020). (dok. PSSI).

Lebih jauh, pria yang juga menjabat sebagai Satgas Penanganan Covid-19 itu menekankan bahwa ofisial dan atlet yang akan terlibat dalam kompetisi harus dipastikan sehat dan tidak memiliki penyakit bawaan.

Baca Juga: Sembilan Pebalap Ancam Posisi Dovizioso di Puncak Klasemen MotoGP

Hal itu menjadi sorotan penting BNPB untuk menghindari kejadian tidak terduga, terkhusus kasus kematian akibat Covid-19 di ranah olahraga.

"Ini penting ditaati karena 85 sampai 95 persen angka kematian yang terjadi di Tanah Air kita adalah saudara-saudara kita yang punya penyakit bawaan," tutur Doni.

"Makanya protokol kesehatan adalah hal yang mutlak dan harus kita perhatikan tak boleh ada tawar menawar dengan protokol kesehatan."

"Kecuali saat bertanding tak mungkin harus pakai masker, jaga jarak, dan tidak ada kontak fisik," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI