Pastikan Absen di Tur Eropa, Indonesia Buka Peluang Tampil di Tur Asia 2020

Ini seperti disampaikan Sekjen PSSI, Achmad Budiharto.
Suara.com - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah memastikan batal mengikuti turnamen seri Eropa. Kendati demikian, PBSI masih membuka peluang para atletnya tampil di tur Asia pada sisa tahun 2020 ini di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, pertimbangan untuk mengikuti tur Asia didasari dari jaminan kesehatan dan keselamatan yang diberikan negara tuan rumah.
Tur Asia yang terdiri dari Asia Open I, Asia Open II, dan BWF World Tour Finals 2020 dikabarkan bakal dihelat di satu negara, yakni Thailand. Keputudan resminya untuk sementara belum diumumkan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
"Indonesia tetap tidak akan mengirim wakil ke Denmark Open, karena para pemain masih belum terlalu yakin dengan jaminan kesehatan dan keselamatan mereka," tutur Achmad Budiharto dalam rilis yang diterima Suara.com, Kamis (17/9/2020).
Baca Juga: All England 2025, Peluang Tunggal Putra Sabet Gelar Juara Bertahan?
![Sekjen PBSI Achmad Budiharto di sela Rakenas NOC Indonesia di Jakarta, Senin (2/3/2020). [Antara/Bayu Kuncahyo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/02/95255-sekjen-pbsi-achmad-budiharto.jpg)
"Mereka akan mulai bertanding lagi di kejuaraan seri Asia yang kemungkinan akan diselenggarakan di Thailand," tambahnya.
Budiharto menuturkan bahwa jaminan kesehatan dan keselamatan, serta prosedur pertandingan yang ditawarkan Thailand jauh lebih mumpuni dibandingkan Denmark.
Denmark merupakan tuan rumah dari tur Eropa yakni Piala Thomas dan Uber 2020 serta Denmark Open I dan Denmark Open II.
Belakangan, Piala Thomas dan Uber 2020 resmi ditunda. Sementara Denmark Open II yang dinamai Denmark Masters 2020 telah dibatalkan.
Tur Eropa praktis hanya akan menyelenggarakan Denmark Open I yang bakal berlangsung di Odense, 13-18 Oktober 2020.
Baca Juga: Mundur All England, Anthony Ginting Terancam Keluar Top 20 Dunia
"Kami sudah mendapat informasi tentang jaminan, mekanisme, serta prosedur yang akan dilakukan di Thailand," klaim Budiharto.