Suara.com - Lewis Hamilton dikenal memiliki segudang prestasi. Tak ayal banyak yang mengidolakan dirinya sebagai pembalap panutan di F1.
Namun di balik prestasinya yang mentereng, pastinya dia tak luput dari sebuah masalah.
Kali ini, pembalap berumur 35 tahun tersandung kasus dan ia harus berurusan dengan FIA.
Hal ini diduga dirinya terciduk menggunakan kaos yang bertuliskan "Tangkap polisi yang membunuh Breonna Taylor."
Baca Juga: Hasil F1 GP Tuscan 2020: Duo Mercedes Kuasai Balapan Perdana di Mugello
Pihak FIA pun meninjau kaos yang dipakainya apakah menjurus ke hal-hal yang berbau politis atau tidak.
Merasa dicurigai, Hamilton pun kecewa dan ingin segera menyelesaikan masalah ini.
"Butuh waktu lama bagi saya untuk mendapatkan kaos itu dan saya ingin memakainya untuk menyadarkan fakta bahwa ada orang yang terbunuh di jalan dan terbunuh di rumahnya sendiri, sementara pelakunya masih bebas berkeliaran," kata Hamilton seperti dikutip dari Crash.
Sedikit informasi tentang Breonna Taylor. Ia seorang pekerja medis Afrika-Amerika berusia 26 tahun ditembak delapan kali oleh petugas polisi berpakaian preman yang menggerebek rumahnya pada bulan Maret.
Departemen kepolisian Metro Louisville di Kentucky, Amerika Serikat (AS) telah memecat seorang petugas polisi yang terlibat dalam kasus penembakan Breonna Taylor.
Baca Juga: Kalahkan Bottas, Lewis Hamilton Rebut Pole Position F1 GP Tuscan
Keputusan ini keluar lebih dari tiga bulan usai wanita kulit hitam berusia 26 tahun itu terbunuh di rumahnya.