Moeldoko Diharapkan Bisa Perbaiki Komunikasi PBSI dan Klub

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 14 September 2020 | 22:58 WIB
Moeldoko Diharapkan Bisa Perbaiki Komunikasi PBSI dan Klub
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ketika menghadiri acara Aksi Nasional Pencehagan Korupsi (ANPK) di gedung KPK di Jakarta, Rabu (26/8/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko diharapkan mampu memperbaiki komunikasi antara induk organisasi cabang olahraga dengan klub-klub bulutangkis di Tanah Air seandainya terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2020-2024 mendatang.

Hal itu disampaikan mantan atlet bulutangkis yang saat ini menjabat sebagai Ketua Harian PB Jaya Raya Imelda Wiguna. Imelda menilai bahwa hubungan di antara keduanya masih terlihat berjalan masing-masing dan tidak ada sinergisme.

“Sampai saat ini yang dilakukan PB Jaya Raya dan klub-klub lain yaitu membina atlet-atlet daerah. Tentunya, seharusnya PP PBSI istilahnya harus baik sama klub karena yang merekrut dan menangani atlet sehingga jadi bagus kan klub,” kata Imelda yang dihubungi, Senin (14/9/2020).

Imelda menjelaskan bahwa klub merupakan pintu awal pembinaan atlet. Perjalanan yang panjang serta biaya yang tak sedikit harus dikeluarkan oleh setiap klub agar bisa melahirkan atlet potensial yang bisa berprestasi di tingkat nasional dan internasional.

Baca Juga: PB Jaya Raya Dukung Kepala Staf Kepresidenan RI Jadi Ketum Baru PBSI

Para atlet binaan PB Djarum tengah berlatih di GOR PB Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019). [Suara.com/Adam Iyasa]
Para atlet binaan PB Djarum tengah berlatih di GOR PB Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019). [Suara.com/Adam Iyasa]

Namun ketika para atlet yang telah dibina klub itu dipanggil ke pelatnas, kata Imelda, sikap federasi justru terkesan tak menghargai upaya klub yang selama ini sudah menggelontorkan biaya besar, baik untuk pembinaan maupun mengirimkan atlet ke berbagai pertandingan.

“Jadi jangan sampai ada kata-kata kamu tidak menanam, tetapi mau memanen. Artinya tidak mau mendukung klub yang menanam,” tutur Imelda.

“Kami ingin PBSI itu menghargai klub. Ketika akan rekrut atlet klub untuk dipanggil ke pelatnas itu ada ‘kulo nuwun’, ngobrol. Sementara sampai hari ini ketika mau mengambil atlet kami kan permintaannya ke pengprov. Dari pengprov baru ke klub,” sambungnya seperti dimuat Antara.

Sementara itu, lanjut Imelda, pengurus provinsi PBSI sama sekali tak mengeluarkan biaya untuk pembinaan atlet. Klub lah yang menanggung semua risikonya, termasuk biaya sekolah atlet.

Para legenda bulutangkis Indonesia menemui dan meminta Moeldoko untuk menjadi Ketua Umum PBSI, Kamis (10/9/2020). [dok. PBSI]
Para legenda bulutangkis Indonesia menemui dan meminta Moeldoko untuk menjadi Ketua Umum PBSI, Kamis (10/9/2020). [dok. PBSI]

Oleh karena itu, Imelda berharap jika Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum PBSI nanti, ia bisa menjadi sosok yang tidak hanya bisa mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia, tetapi juga memperbaiki hubungan antara PBSI dan klub-klub bulu tangkis di Tanah Air. Sebab, jika klub diberi dukungan maka mereka akan semakin semangat untuk terus membina atlet-atlet muda.

Baca Juga: Batal Ikut Piala Thomas dan Uber 2020, Latihan Kevin Sanjaya Cs Jalan Terus

Pekan lalu, para legenda bulutangkis resmi mengusung nama Moeldoko untuk maju sebagai calon Ketua Umum PBSI, menggantikan Wiranto yang jabatannya akan berakhir pada Oktober nanti.

Mereka di antaranya Liem Swie King, Lius Pongoh, Ivanna Lie, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Christian Hadinata, serta Yuni Kartika dari PB Djarum. Sedangkan Jaya Raya mengirimkan Imelda Wiguna, Rudy Hartono, dan Markis Kido sebagai perwakilannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI