Kaos Bermuatan Politis, Lewis Hamilton Hadapi Investigasi FIA

Senin, 14 September 2020 | 10:34 WIB
Kaos Bermuatan Politis, Lewis Hamilton Hadapi Investigasi FIA
Duo driver Mercedes, Lewis Hamilton (kanan) dan Valtteri Bottas di podium Sirkuit Mugello, Tuscany, Italia, usai balapan F1 GP Tuscan 2020, Minggu (13/9/2020) malam WIB. [AFP/POOL/Jennifer Lorenzini].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lewis Hamilton dari tim Mercedes saat ini dihadapkan pada investigator FIA, federasi sport otomotif payung dari balap Formula One (F1), sehubungan kaos warna hitam dengan tulisan khusus yang ia kenakan saat naik podium di balap F1 GP Tuscan 2020.

Dikutip dari harian Daily Mail, kaos bermuatan politis yang dikenakan lajang kelahiran Sevenage, Inggris, 7 Januari 1985 dan peraih gelar juara F1 GP Tuscan 2020 ini berisi tentang permintaan untuk menahan polisi yang melakukan penembakan di Amerika Serikat.

Adapun wajah yang menghias bagian punggung kaos Lewis Hamilton adalah milik Breonna Taylor, berusia 26 tahun, meninggal dalam kejadian yang melibatkan anggota Louisville Metro Police di Kentucky, Amerika Serikat (13/3/2020).

Di saat kejadian, polisi mendatangi apartemen Breonna Taylor dengan mengantongi surat tugas investigasi narkoba yang mengizinkan petugas bisa mendatangi kediaman seseorang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.  Kekasih perempuan itu memiliki senjata api berlisensi dan terjadilah baku tembak.  Breonna Taylor yang bekerja sebagai petugas kesehatan serta tidak memiliki catatan kriminal pun terengut nyawanya.

Baca Juga: Hasil F1 GP Tuscan 2020: Duo Mercedes Kuasai Balapan Perdana di Mugello

Pembalap Mercedes Lewis Hamilton (kanan) dan rekan setimnya Valtteri Bottas saling mengucapkan selamat usai kualifikasi F1 GP Tuscan di sirkuit Mugello. Luca Bruno / POOL / AFP
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton (kanan) dan rekan setimnya Valtteri Bottas saling mengucapkan selamat usai kualifikasi F1 GP Tuscan di sirkuit Mugello. [AFP/POOL/Luca Bruno].

Kejadian inilah yang diabadikan lewat kaos hitam Lewis Hamilton dan dikenakan sejak di motorhome, saat selebrasi merebut gelar juara F1 GP Tuscan serta berlutut, bahkan di podium saat lagu kebangsaan Britania Raya, God Save the Queen diperdengarkan sebagai bagian dari perayaan kemenangannya ke-90.

Sampai saat ini, Kentucky Attorney General masih menyelidiki kasus Breonna Taylor, yang menimbulkan kerusuhan di Amerika Serikat.

Intervensi yang dilakukan Lewis Hamilton dipandang para tokoh senior F1 sebagai bentuk menjurus ke unsur politik. FIA sendiri menyatakan adanya pelarangan bagi para atlet sport otomotif untuk mengemukakan pernyataan bernuansa politik.  Sehingga juara dunia F1 enam kali itu bisa saja dikenai denda, karena sudah melewati batas.

Sebelumnya, FIA dan Liberty Media selaku penyelenggara F1 juga telah bekerja keras bersama Lewis Hamilton untuk mewujudkan perjuangan anti-rasisme yang meminta jiwa George Floyd.

Baca Juga: Kalahkan Bottas, Lewis Hamilton Rebut Pole Position F1 GP Tuscan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI