Suara.com - National Olympic Committee (NOC) Indonesia berharap Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-37 yang jatuh hari ini, Rabu, 9 September 2020, bisa menjadi titik balik kebangkitan olahraga di Tanah Air.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari menyebut perbaikan laporan keuangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) 2019 bisa menjadi titik terang di tengah masa sulit akibat pandemi COVID-19.
Status laporan keuangan Kemenpora tahun 2019 yang mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) juga dinilai Okto--sapaan akrab Raja Sapta--menunjukkan ada harapan bahwa dunia olahraga Indonesia memiliki masa depan cerah.
“Kemenpora sudah membuktikan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan ini menjadi awal yang baik untuk terus memperbaiki tata kelola prestasi olahraga Indonesia," kata Raja Sapta Oktohari dalam rilis, Rabu (9/9/2020).
Baca Juga: Harapan Sutan Zico di Hari Olahraga Nasional ke-37
"Semoga peringatan Hari Olahraga Nasional tahun ini, di saat Bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan ke-75, bisa menjadi titik kebangkitan prestasi olahraga Indonesia agar kita bisa semakin mensejajarkan diri dengan bangsa lain."
Di tengah pandemi COVID-19, NOC Indonesia juga mendorong induk cabang olahraga dan stakeholder terkait untuk mulai memanfaatkan teknologi dalam kegiatan latihan dan kompetisi.
“Kami sangat mendukung segala daya dan upaya yang dilakukan para atlet dan pelatih untuk tetap berlatih dengan menggunakan kemajuan teknologi," beber Okto.
"Hal ini tentunya sejalan dengan semangat Kemenpora yang ingin menerapkan sports science untuk meningkatkan performa atlet Indonesia,” tambahnya.
Sesuai dengan tema Haornas tahun ini, yaitu sports science, sports industry, dan sports tourism, NOC Indonesia juga terus mendorong industri perlengkapan olahraga lokal untuk meningkatkan kualitas produknya agar bisa mendapatkan sertifikasi dari federasi olahraga internasional.
Baca Juga: Hari Olahraga Nasional, Berikut 5 Atlet Berprestasi di Kancah Internasional
“Kami yakin produsen peralatan olahraga Indonesia mampu menghasilkan produk yang berkualitas," beber Okto.
"Tapi, hal itu tidak cukup. Yang tidak boleh dilupakan adalah mendapatkan sertifikasi dari federasi internasional agar perlengkapan olahraga produksi nasional dapat digunakan di gelaran olahraga internasional,” tambahnya.