Suara.com - Pebalap tim AlphaTauri, Pierre Gasly berhasil meraih podium kemenangan perdana selama berkarier di ajang Formula 1 (F1). Dia pun merasa aneh karena bisa mencatatkan prestasi tersebut.
Gasly meraih podium juara di seri balapan F1 GP Italia 2020 yang berlangsung di Sirkuit Monza, Italia, Minggu (6//9/2020).
Kemenangan yang didapat pilot jet darat asal Prancis itu tidaklah mudah. Dalam balapan yang penuh drama itu, dewi fortuna seakan menghampiri Gasly hingga dia bisa meraih kemenangan.
Seperti pada tujuh seri balapan sebelumnya, duo Mercedes yakni Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas tampil dominan sepanjang akhir pekan, juga di awal balapan.
Baca Juga: Penuh Drama, Pierre Gasly Juara F1 GP Italia 2020
Namun, insiden salah masuk pit lane yang berbuah penalti 10 detik untuk Hamilton, berbuah berkah bagi Gasly yang di momen tersebut tengah membuntuti di peringkat kedua.
Setelah balapan di restart akibat dikibarkannya bendera merah atau red flag akibat kecelakaan parah yang dialami Charles Leclerc (Ferrari), Gasly tak membuang peluang.
Dia terus tancap gas dan menjaga posisi terdepan secara konsisten hingga garis finis.
"Masih terasa aneh untuk mengatakan saya adalah pemenang balapan F1," kata Pierre Gasly dikutip dari laman resmi tim AlphaTauri F1.
"Terima kasih banyak kepada semua orang di sini, di trek dan di pabrik, di Faenza dan Bicester, ini juga hari yang menyenangkan bagi mereka."
Baca Juga: Ferrari Tampil Buruk di Kualifikasi, Charles Leclerc Frustasi
Saking senang dan terkejut dengan hasil yang diraih, Gasly bahkan mengaku sulit untuk mengungkapkan perasaan yang dia rasakan.
Eks pebalap Red Bull Racing itu bersyukur bahwa kerja kerasnya selama ini pada akhirnya bisa berbuah hasil manis yang bahkan dirinya sendiri sulit untuk membayangkan.
"Ini luar biasa! Aku kehilangan kata-kata! Itu luar biasa! Saya telah melalui banyak hal dalam 18 bulan terakhir dan itu lebih baik dari apapun yang saya harapkan," kata Gasly.
"Hari ini adalah hari yang menyenangkan! Ketika saya berjuang di beberapa lap terakhir untuk mempertahankan P1, saya tahu betapa sedihnya saya jika saya kalah, saya tidak akan senang dengan P2."