Jelang F1 GP Italia, Hamilton Kehilangan Senjata Andalannya di Balapan

Reky Kalumata Suara.Com
Jum'at, 04 September 2020 | 11:18 WIB
Jelang F1 GP Italia, Hamilton Kehilangan Senjata Andalannya di Balapan
Ekspresi pebalap Mercedes, Lewis Hamilton usai menjadi yang tercepat dalam sesi kualifikasi F1 GP Inggris 2020 yang digelar di Sirkuit Silverstone, Inggris, Sabtu (1/8/2020) malam WIB. [Will Oliver / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pebalap tim Mercedes Lewis Hamilton mengungkapkan kekecewaannya atas regulasi baru pelarangan setelan mode mesin berbeda yang mulai berlaku di F1 GP Italia akhir pekan ini.

Pasalnya, regulasi baru itu membuat ia kehilangan senjata andalannya, sebab mengatur mode mesin merupakan salah satu kekuatannya dalam menjalani balapan selama ini.

Berbagai mode mesin yang berbeda itu bisa digunakan untuk memaksimalkan performa mesin dalam rentang waktu yang singkat untuk agar mobil lebih cepat atau sebaliknya untuk menjaga reliabilitas dan umur mesin.

Pembalap Mercedes Lewis Hamilton merayakan suksesnya menjadi juara F1 GP Belgia di atas podium di sirkuit Spa-Francorchamps. Lars Baron / POOL / AFP
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton merayakan suksesnya menjadi juara F1 GP Belgia di atas podium di sirkuit Spa-Francorchamps. Lars Baron / POOL / AFP

Menyusul arahan teknis dari FIA, setiap tim kini akan diharuskan menggunakan satu mode mesin saja baik di kualifikasi dan balapan.

Baca Juga: Top 5 Sport: Jonatan Ungkap Kunci Tim Rajawali Juara Simulasi Piala Thomas

Sementara Hamilton mengatakan dirinya bakal memiliki pekerjaan yang lebih sedikit ketika di kokpit mobil, dia juga menyayangkan kehilangan kemampuan untuk memilih berbagai setelan mesin ketika balapan.

"Aku secara pribadi suka jika mampu mengendalikan ketika kalian melihat mesin bertenaga dan kapan ketika kalian menghematnya," kata Hamilton seperti dikutip laman resmi Formula 1, Kamis.

"Hal itu telah menjadi kekuatanku dalam hal menjaga daya tempuh mesin sepanjang tahun dan membuat mesin itu bertahan lebih lama," ujarnya seperti dimuat Antara.

Hamilton mencoba tetap berpikiran positif di tengah spekulasi yang menyebutkan larangan itu untuk melambankan mobil Mercedes yang terlalu dominan tahun ini.

"Aku rasa itu adalah pujian pada akhirnya. Semoga orang-orang di pabrikan mengambilnya sebagai pujian atas pekerjaan luar biasa yang telah mereka lakukan dengan mesin ini.

Baca Juga: Apresiasi Garis Depan, F1 GP Italia di Monza Undang Dokter dan Perawat

"Tapi kami akan terus bekerja dan berbenah dengan situasi yang kami alami dan akan menarik melihat bagaimana itu bekerja di akhir pekan nanti."

Mercedes tampil superior musim ini dengan merebut pole position di tujuh balapan yang telah digelar.

Kendati ada larangan tersebut, Mercedes masih menjadi tim favorit untuk meraih posisi start terdepan di Monza sejak terakhir kali pada 2017 silam, sedangkan Ferrari start dari pole di balapan kandang mereka dalam dua musim terakhir.

Sementara itu, rekan satu tim Hamilton, Valtteri Bottas mengungkapkan larangan tersebut bakal berdampak kepada performa tim namun perbedaannya akan sedikit.

"Aku rasa di kualifikasi, tentunya, akan ada perbedaan sedikit, tidak besar," kata sang pebalap Finlandia.

"Tapi di balapan, sepertinya kami secara umum akan memiliki mobil yang lebih baik dengan mode yang layak di sepanjang balapan, jadi aku rasa tim telah benar-benar memaksimalkannya akhir pekan ini.

"Tapi ini tidak akan terlalu banyak berubah, seperti yang aku bilang tadi. Hanya berkurang satu strategi, jadi semuanya sedikit lebih setara aku kira."

Namun, pebalap Williams George Russell berpendapat jika larangan mode mesin itu justru akan membuat kecewa orang-orang yang berharap ingin Mercedes lebih lamban.

"Itu bahkan akan lebih membantu mereka di balapan, jadi keseluruhan ide untuk mencoba melambankan mereka sebenarnya menuju arah yang benar-benar sebaliknya," kata Russell. "Itu hanya akan meningkatkan performa mereka."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI