Suara.com - Tim Suzuki MotoGP hingga saat ini belum juga memiliki tim satelit. Padahal kompetitor mereka seperti Yamaha, Honda, ataupun Ducati sudah memiliki sejak dulu.
Padahal dengan adanya tim satelit ini bisa membantu tim pabrikan dalam pengembangan motor yang dipakai saat MotoGP. Hal ini pun sempat terpikirkan Davide Brivio selaku Manajer Tim Suzuki Ecstar.
Ia berujar tim satelit memang dibutuhkan dalam tahap pengembangan motor. Namun ia bingung kenapa hingga saat ini Suzuki belum memiliki tim satelit.
"Meskipun ini adalah sesuatu yang kami cita-citakan selama bertahun-tahun, kami tetap harus berhati-hati, itu adalah keinginan dan belum menjadi kenyataan, saya harus berhati-hati dengan apa yang saya katakan," ucap Davide Brivio selaku tim Manajer Suzuki Ecstar dikutip dari Tuttomotoriweb.com.
Baca Juga: Pegawai Terpapar COVID-19, Ini Langkah Suzuki untuk Pabrik Tambun
Padahal Dorna Sports sudah memberikan kelonggaran terkait adanya tim satelit. Tiap pembalap di tim Satelit menerima dana 2,5 juta Euro atau setara Rp 43,265 miliar (kurs 1 Euro = Rp 17.306 per 30 Agustus 2020) untuk satu pembalapnya.
Alhasil, ini akan memungkinkan tim tak perlu terlalu memikirkan gaji pembalap, hanya cukup mencari sponsor untuk biaya operasional tim.
"Kami sangat menginginkan tim satelit ini. Kami hanya perlu menemukan seseorang yang ingin melakukannya bersama kami. Kami sedang bekerja ke arah ini," bilang Davide Brivio.
Terkait proyek Suzuki ini, ternyata nama Valentino Rossi disebut-sebut. Hal ini dikarenakan pembalap Yamaha tersebut memiliki sebuah akademi balap bernama VR46.
Apalagi Valentino Rossi baru memiliki tim di kelas Moto2 dan Moto3 saja, sehingga tak menutup kemungkinan jika The Doctor memikirkan untuk bekerja sama dengan tim Suzuki di MotoGP 2022.
Baca Juga: 71 Karyawan Positif Corona, Pabrik Suzuki Bekasi Ternyata Masih Buka
Kira-kira Rossi bakal setuju nggak nih jika Suzuki memberi tawaran terhadapnya?