Suara.com - Pemain HangTuah, Kelly Purwanto meminta operator Indonesian Basketball League (IBL) mengikuti inovasi Liga Premier Inggris terkait melanjutkan kompetisi di tengah pandemi.
Lanjutan IBL 2020 yang diputuskan bakal bergulir tanpa penonton, diharapkan Kelly bisa sedikit menyematkan teknologi terkini, yakni efek suara.
Pebasket yang terkenal dengan tato disekujur tubuhnya itu, mengatakan apabila suasana pertandingan tanpa penonton bakal kurang hidup.
Efek tiruan gemuruh penonton dinilainya akan sedikit membantu agar pertandingan bisa berlangsung lebih meriah. Para pemain juga disebutnya bisa makin serius menjalani laga.
Baca Juga: Verifikasi Empat Calon Peserta IBL Masuki Tahap Akhir, Termasuk Bali United
"Jujur saya lebih suka ada penonton, tapi kondisinya memang tidak memungkinkan," kata Kelly Purwanto dikutip dari laman resmi IBL, Selasa (25/8/2020).
Sebelumnya, Liga Premier Inggris telah menggunakan teknologi tiruan suara penonton yang pada dasarnya menggunakan keriuhan suporter pada game FIFA 2020.
"Lumayan kan ada ramai-ramainya meski memang tak bisa menggantikan kemeriahan penonton (sungguhan--Red)," jelas Kelly.
Lanjutan IBL 2020 akan berlangsung pada 13-27 Oktober mendatang. Operator IBL memutuskan untuk menggelar seluruh laga play-off hingga final di satu venue yakni Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta.
Kelly dan HangTuah saat ini terus mempersiapkan diri jelang lanjutan kompetisi IBL 2020.
Baca Juga: Hasil Tes COVID-19 Penggawa Satria Muda Negatif, Manajemen Lega
Point guard senior itu sudah menjalani tes Covid-19 dan mulai berlatih di mess HangTuah yang terletak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
"Tetapi kami tetap harus berhati-hati menjaga diri, Covid-19 ini masih berbahaya terutama bila kita berada di luar sana," tandas Kelly.