Nasib Malaysia Open 2020 Masih Abu-abu di Tengah Pandemi

Rully Fauzi | Arief Apriadi
Nasib Malaysia Open 2020 Masih Abu-abu di Tengah Pandemi
Ilustrasi badminton. [foto: Shutterstock]

Nasib turnamen bulutangkis di berbagai negara kian tak pasti akibat adanya pandemi global COVID-19.

Suara.com - Nasib turnamen bulutangkis di berbagai negara kian tak pasti akibat adanya pandemi global COVID-19. Kondisi ini juga dialami Malaysia Open 2020.

Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) saat ini masih berkomunikasi dengan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) apakah akan tetap menggelar turnamen BWF World Tour level 750 itu.

Malaysia Open 2020 semula dijadwalkan berlangsung pada 31 Maret hingga 5 April. Namun, pandemi COVID-19 memaksa turnamen itu ditunda jadi 24-29 November 2020 mendatang.

Namun, situasi global yang masih dilingkupi krisis kesehatan akibat COVID-19 membuat ambisi Malaysia menyajikan ajang besar itu sulit terwujud.

Baca Juga: All England 2025, Peluang Tunggal Putra Sabet Gelar Juara Bertahan?

"Kami berhubungan dekat dengan BWF dan telah memutuskan bahwa kami akan membuat keputusan bersama tentang Malaysia Open," kata Sekretaris Jenderal BAM, Datuk Kenny Goh.

"Saya berbicara dengan Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund dua minggu lalu, dan dia meminta sedikit waktu. Saya tahu bahwa BWF tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat," sambungnya.

Selain Malaysia Open 2020, turnamen terdekat yakni Piala Thomas dan Uber 2020 yang diagendakan berlangsung di Aarhus, Denmark pada 3-11 September mendatang juga masih memiliki kemungkinan batal.

Kenny mengaku akan tetap mengirim pemain ke kejuaraan beregu putra dan putri itu apabila ajang tersebut bisa berlangsung sesuai rencana.

"Jika berjalan sesuai rencana, kami akan mengirimkan pemain kami," tutur Kenny.

Baca Juga: Mundur All England, Anthony Ginting Terancam Keluar Top 20 Dunia

"Untuk amannya, kami sudah mengajukan izin untuk bepergian dengan NSC (National Security Council)," tandasnya.