Kondisi Fisik Jadi Alasan Ayaka Takahashi Pensiun Jelang Olimpiade

Jum'at, 21 Agustus 2020 | 18:30 WIB
Kondisi Fisik Jadi Alasan Ayaka Takahashi Pensiun Jelang Olimpiade
Pasangan ganda putri Jepang, Misaki Matsutomo (kanan) dan Ayaka Takahashi (kedua dari kanan), berpose bersama Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang mereka kalahkan di final Indonesia Masters 2018, Minggu (28/1). [AFP/Adek Berry].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pebulutangkis putri andalan Jepang, Ayaka Takahashi telah memutuskan gantung raket pada Senin (17/8/2020). Kepada NHK, dia menyebut kondisi fisik jadi alasan utama dia pensiun.

Partner dari Misaki Matsutomo di sektor ganda putri itu adalah pebulutangkis top Negeri Sakura. Keduanya sempat barada di ranking satu dunia.  Dia dan Misaki bahkan membuat sejarah dengan menjadi atlet Jepang pertama yang mampu meraih medali emas Olimpiade di cabang olahraga bulutangkis.

Pencapaian itu diraih Matsutomo/Takahashi di Olimpiade 2016. Saat itu, mereka naik podium tertinggi usai mengalahkan pasangan Denmark, Christinna Pedersen dan Kamilla Rytter Juhl.

Namun, dalam dua tahun ke belakang, performa Matsutomo/Takahashi mulai menurun. Mereka juga terlihat sulit bersaing di level internal.

Baca Juga: Gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo Menyala dengan Warna Olimpiade

Pasangan ganda putri Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, sukses mempertahankan gelar Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019). [Dok. PBSI]
Pasangan ganda putri Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, sukses mempertahankan gelar Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019). [Dok. PBSI]

Sebagai informasi, sektor ganda putri Jepang menjadi salah satu yang paling mentereng di dunia. Beberapa pasangan kerap bergantian menguasai peringkat satu dunia.

Saat ini, Matsutomo/Takahashi memang masih berada di level elit. Namun, dibandingkan pasangan lain yang secara usia lebih muda, mereka kalah bersaing.

Sebagaimana diketahui, Jepang juga memiliki dua pasangan hebat lainnya yaitu Yuki Fukushima/Sayaka Hirota serta Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.

Takahashi, yang kini berusia 30 tahun tak menampik faktor fisik adalah alasan utama dirinya gantung raket meski tahun depan negaranya akan menghelat Olimpiade.

Dia merasa ragu apakah tubuhnya bisa tetap menopang dirinya untuk bisa bertahan di level teratas sektor ganda putri dunia.

Baca Juga: Kembali Balap F1 Tahun Depan, Ini Obrolan Keren Fernando Alonso

"Setelah memenangkan medali emas di Rio, saya berjuang untuk mempertahankan mental," ujar Ayaka dikutip dari NHK.

"Saya ragu apakah semangat dan tubuh saya akan bertahan selama satu tahun lagi," tambahnya.

Olimpiade Tokyo sebelumnya telah mengalami penundaan. Pandemi virus Corona membuat pesta olahraga terbesar dunia itu diundur satu tahun ke 2021.

Dalam persaingan menuju Olimpiade Tokyo tahun depan, Matsutomo/Takahashi memang terlihat kalah bersaing.

Mereka saat ini berada di peringkat enam klasemen kualifikasi, kalah dari Fukushima/Hirota dan Matsumoto/Nagahara yang beruturut-turut berada di peringkat pertama dan ketiga.

Olimpiade Tokyo hanya akan meloloskan dua pasangan ganda yang berada di peringkat delapan besar. Artinya, Matsutomo/Takahashi bakal tersingkir apabila situasi tak berubah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI