Suara.com - Pebulutangkis putri andalan Jepang, Ayaka Takahashi telah memutuskan gantung raket pada Senin (17/8/2020). Kepada NHK, dia menyebut kondisi fisik jadi alasan utama dia pensiun.
Partner dari Misaki Matsutomo di sektor ganda putri itu adalah pebulutangkis top Negeri Sakura. Keduanya sempat barada di ranking satu dunia. Dia dan Misaki bahkan membuat sejarah dengan menjadi atlet Jepang pertama yang mampu meraih medali emas Olimpiade di cabang olahraga bulutangkis.
Pencapaian itu diraih Matsutomo/Takahashi di Olimpiade 2016. Saat itu, mereka naik podium tertinggi usai mengalahkan pasangan Denmark, Christinna Pedersen dan Kamilla Rytter Juhl.
Namun, dalam dua tahun ke belakang, performa Matsutomo/Takahashi mulai menurun. Mereka juga terlihat sulit bersaing di level internal.
Baca Juga: Gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo Menyala dengan Warna Olimpiade
Sebagai informasi, sektor ganda putri Jepang menjadi salah satu yang paling mentereng di dunia. Beberapa pasangan kerap bergantian menguasai peringkat satu dunia.
Saat ini, Matsutomo/Takahashi memang masih berada di level elit. Namun, dibandingkan pasangan lain yang secara usia lebih muda, mereka kalah bersaing.
Sebagaimana diketahui, Jepang juga memiliki dua pasangan hebat lainnya yaitu Yuki Fukushima/Sayaka Hirota serta Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Takahashi, yang kini berusia 30 tahun tak menampik faktor fisik adalah alasan utama dirinya gantung raket meski tahun depan negaranya akan menghelat Olimpiade.
Dia merasa ragu apakah tubuhnya bisa tetap menopang dirinya untuk bisa bertahan di level teratas sektor ganda putri dunia.
Baca Juga: Kembali Balap F1 Tahun Depan, Ini Obrolan Keren Fernando Alonso
"Setelah memenangkan medali emas di Rio, saya berjuang untuk mempertahankan mental," ujar Ayaka dikutip dari NHK.