Suara.com - Tim Mission Winnow Ducati dinilai telah melakukan kesalahan atau blunder lantaran harus kehilangan pebalap andalannya dalam tiga musim terakhir, Andrea Dovizioso.
Andrea Dovizioso disebut manajer tim Ducati, Simone Battistella tidak ingin memperpanjang kontrak dengan Ducati.
Kondisi itu membuat Dovizioso dan Ducati bakal berpisah tahun depan. Kontrak rider berjuluk DesmoDovi itu akan habis akhir musim ini.
Menurut eks pebalap Ducati, Casey Stoner, kegagalan tim asal Italia itu mempertahankan Dovizioso adalah sebuah kesalahan fatal.
Baca Juga: MotoGP Austria: Motor Kurang Maksimal, Quartararo Tak Ingin Sesumbar
Pasalnya, Dovi--sapaan akrab Dovizioso--adalah pebalap terbaik Ducati setidaknya dalam tiga musim terakhir. Dia berhasil menjadi runner-up MotoGP pada periode tersebut.
Sementara para pebalap Ducati lain, baik di tim pabrikan maupun satelit, juga belum banyak menunjukkan kontribusi maksimal.
Jack Miller yang telah didatangkan dari tim Pramac Racing memang menunjukkan peningkatan sejak musim lalu. Namun, kontribusinya belum terbukti di level pabrikan.
“Hanya opini saya, tetap saya tidak percaya Ducati bisa kehilangan pembalap seperti Dovizioso,” ujar Stoner dikutip dari Autosport, Minggu (16/8/2020).
“Saya rasa, Ducati perlu sadar dalam beberapa hal, bahwa hasil yang didapat selama ini merupakan kerja keras pembalap, bukan lubang angin. Jadi, sebaiknya mereka mendengarkan pembalap,” tambahnya.
Baca Juga: Rebut Pole MotoGP Austria, Maverick Vinales Pede Bisa Tampil Cepat
Sejak Casey Stoner meraih gelar juara dunia bersama Ducati pada 2007, tak ada lagi rider tim Italia itu yang mampu mengulang pencapaiannya.
Bahkan, Valentino Rossi yang sempat bergabung bersama Ducati di musim 2011-2012 tak mampu berbuat banyak. Dia juga gagal menaklukan motor Desmosedici.