Suara.com - Kegiatan gowes sepeda dari Semarang menuju Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah digelar secara berbeda tahun ini, yaitu dengan mengedepankan protokol kesehatan ketat. Acara ini merupakan event tahunan "Tour de Borobudur", yang kembali digelar oleh Pemerintah Provinsi Jateng.
Jika biasanya ribuan peserta dilepas oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo secara bersamaan, kali ini pesertanya dibatasi per komunitas. Sebagai pembuka event, Ganjar melepas 35 dokter di halaman kantor Bank Jateng, Jalan Pemuda Kota Semarang, Sabtu (15/8/2020).
Tour de Borobudur tahun ini diikuti oleh 1000 peserta. Para peserta itu tidak gowes secara bersama-sama seperti tahun-tahun sebelumnya, melainkan dibatasi jumlahnya, dengan waktu event yang diperpanjang hingga Oktober.
Mereka akan dilepas oleh Ganjar di setiap akhir pekan.
Baca Juga: Bahagianya Siswa Kelas 2 SD Ini saat Ganjar Pranowo Penuhi Undangannya
"Tahun ini beda ya. Kali ini pesertanya kita pecah-pecah per komunitas, karena kondisi Covid-19. Jumlah peserta kami kurangi, agar bisa diatur dengan baik, dan waktunya kita perpanjang," kata Ganjar.
Jika saat ini yang dilepas adalah rombongan dokter, maka selanjutnya para peserta yang akan dilepas lanjut Ganjar adalah dari TNI/Polri. Selanjutnya para atlet muda dan berbagai komunitas lain yang sudah terdaftar, akan dilepas dalam waktu berbeda.
"Untuk rombongan pertama ini para dokter, karena mereka yang meminta. Kebetulan juga temanya pas, Fight Covid-19. Maka sekaligus kita harapkan, di setiap tempat mereka istirahat, mereka bisa kampanye kepada masyarakat bersama Bank Jateng sebagai sponsor ikut membagi-bagikan masker di setiap titik," terang Ganjar.
Ganjar berharap, Tour de Borobudur tahun ini bisa menjadi contoh penyelenggaraan olahraga yang mengedepankan protokol kesehatan. Menurutnya, meski kondisi pandemi, namun event olahraga maupun pariwisata masih bisa dijalankan.
"Harapannya event tetep jalan, olahraga dan pariwisata juga jalan terus. Tapi, semuanya harus sehat, protokol kesehatan dipatuhi dengan tertib dan disiplin, sehingga kita bisa menyampaikan adaptasi kebiasaan baru bisa dilakukan dalam olahraga dan event-event pariwisata lainnya," tutupnya.
Baca Juga: Seniman Jateng Minta Izin Pentas, Ganjar Pranowo Setuju Asal Virtual
Sementara itu, para dokter yang mengikuti ajang Tour de Borobudur terlihat antusias. Mereka terlihat sudah datang di lokasi sekitar pukul 05.30 dan baru diberangkatkan Ganjar sekitar pukul 06.00 WIB.
"Suatu kehormatan bisa menjadi pembuka event ini, meskipun berbeda dari tahun lalu, karena pesertanya lebih sedikit, tapi rasanya justru lebih ekslusif," kata dr Bambang, salah satu peserta Tour de Borobudur.
Ia mengatakan, Tour de Borobudur tahun ini bisa menjadi contoh pada masyarakat, bagaimana tetap sehat dengan bersepeda, tapi dengan protokol kesehatan ketat.
"Nanti di setiap titik pemberhentian, saya akan berusaha mengedukasi warga untuk jaga jarak, tidak bergerombol dan selalu pakai masker. Sekaligus mengedukasi cara bersepeda yang benar, taat aturan lalulintas dan tetap pada rombongan yang aman," ucapnya.