Suara.com - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, memprediksi para pebalap Yamaha bakal kesulitan bersaing di MotoGP Austria yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (16/8/2020).
Red Bull Ring adalah markas KTM, tim yang pekan lalu membuat kejutan dengan pebalapnya, Brad Binder, keluar sebagai pemenang MotoGP Republik Ceko.
Menurut Pernat, kekuatan mesin akan jadi kunci utama memenangkan balapan di Red Bull Ring. Tak heran Ducati yang terkenal gahar perihal dapur pacu menjadi raja di lintasan ini.
Lewat pebalap Andrea Dovizioso, tim pabrikan Ducati telah meraih kemenangan di Red Bull Ring sejak 2018.
Baca Juga: Jelang MotoGP Austria, Valentino Rossi Malah Jagokan KTM, Ini Alasannya
Rekor lap terbaik juga dipegang Dovi--sapaan akrab Dovizioso--dengan catatan waktu 1 menit 23,827 detik.
Lebih meyakinkan, rekor kecepatan juga dipecahkan rider Italia itu pada 2019, dengan top speed 316 km/jam.
Tak ayal, fakta itu membuat Prenat meragukan Yamaha bisa tampil baik di MotoGP Austria. Pabrikan asal Iwata, Jepang itu terkenal tak terlalu menonjol dalam sisi performa mesin.
"Saya melihat Yamaha agak macet. Ketika 5 mesin rusak dalam tiga seri terakhir, saya berasumsi ada masalah," kata Pernat dikutip dari Gpone, Kamis (13/8/2020).
"Sejauh mana masalah itu? kita bisa nilai selama kejuaraan berlangsung. Tapi itu adalah lampu perah," tambahnya.
Baca Juga: Dani Pedrosa Disebut Jadi Dalang Kemajuan KTM, Beirer: Kami Tidak Mencontek
Di samping meragukan Yamaha, Pernat berharap Ducati bisa mengulangi capaian apiknya tahun lalu.
Tapi, katanya, ada sedikit ganjalan untuk mewujudkannya merujuk hasil yang diraih tim Italia itu dalam tiga seri terakhir.
Tim pabrikan Ducati hanya mampu unjuk gigi di seri pembuka, sementara di dua lainnya, Dovizioso dan Danilo Petrucci tampil 'loyo'.
Bahkan, pada MotoGP Republik Ceko, performa keduanya kalah jauh dari rider tim satelit, Reale Avintia, yakni Johann Zarco yang finis ketiga.
“Mari kita berharap untuk Ducati, jika tidak kembali ke lintasan di mana ia selalu menang, kapan kita akan melihatnya?" kata Pernat.
"Ada yang tidak beres dalam pengembangan jika Zarco dengan Desmosedici lama lebih cepat di Brno daripada pengendara dengan motor pabrikan," tandasnya.