Indonesia Belum Tentu Berlaga di Piala Thomas dan Uber 2020, Ini Alasannya

Rabu, 05 Agustus 2020 | 16:23 WIB
Indonesia Belum Tentu Berlaga di Piala Thomas dan Uber 2020, Ini Alasannya
Sekjen PBSI Achmad Budiharto di sela Rakenas NOC Indonesia di Jakarta, Senin (2/3/2020). [Antara/Bayu Kuncahyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim bulutangkis Indonesia belum tentu bisa mengikuti Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang. Pasalnya, penyebaran virus Corona Covid-19 di dunia yang hingga saat ini belum reda.

Indonesia termasuk negara yang terkena dampak parah dari pandemi tersebut. Pandemi Covid-19 di dalam negeri yang telah menembus angka 100 ribu kasus positif, membuat Indonesia jadi sorotan.

Bukan tak mungkin berbagai negara, termasuk Denmark, membatasi penerbangan alias travel ban dari dan ke Indonesia.

Menanggapi hal itu, Sekjen PBSI Achmad Budiharto mengaku tak ingin berandai-andai. PBSI saat ini masih berkoordinasi dengan pihak Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Baca Juga: Piala Thomas 2020: Huni Grup A, Indonesia Waspadai Malaysia

Para atlet bulutangkis Indonesia menjalani latihan rutin di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (19/3/2020). [Humas PBSI]
Para atlet bulutangkis Indonesia menjalani latihan rutin di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (19/3/2020). [Humas PBSI]

Pandemi virus Corona bukan hanya mengancam Indonesia saja, Piala Thomas dan Uber 2020 sendiri tak lepas dari ketidakpastian apakah bisa tetap terselenggara atau batal.

Pekan lalu, BWF telah membatalkan empat turnamen besar pada September yakni Taipei Open, Korea Open, China Open, dan Japan Open.

Berbagai turnamen yang diagendakan berlangsung Agustus juga telah ditangguhkan atau dibatalkan. Semuanya karena pandemi virus Corona.

"Kami juga masih menunggu tentang hal ini. BWF masih melakukan lobi dengan Denmark selaku pihak penyelenggara," kata Achmad Budiharto saat dihubungi wartawan beberapa waktu lalu.

"Kami juga tidak bisa berandai-andai dulu. Prioritas tetap keselamatan atlet dan official," tambahnya.

Baca Juga: Jadi Unggulan Pertama, Indonesia Pede Juara Piala Thomas 2020

Skuat ganda putra Indonesia menjalani latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, jelang mengikuti Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 pada, Selasa (13/8). [Suara.com/Arief Apriadi]
Skuat ganda putra Indonesia menjalani latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, jelang mengikuti Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 pada, Selasa (13/8). [Suara.com/Arief Apriadi]

Di awal penyebaran virus Corona, insiden pelarangan tim bulutangkis untuk mengikuti turnamen pernah terjadi di Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 di Filipina.

Filipina selaku tuan rumah, tak mengizinkan tim China dan Hong Kong mengikuti BATC 2020 sebelum menjalani karantina 14 hari. Padahal, turnamen akan segera dimulai.

Kondisi itu membuat China dan Hong Kong terpaksa absen di kejuaraan beregu Asia tersebut.

BWF kemudian memberikan dua negara itu kompensasi poin kualifikasi Olimpiade Tokyo di Badminton Asia Mixed Team Championships (BAMTC) 2021.

"Memang banyak rumor yang beredar soal itu (kemungkinan Indonesia tak bisa ikut Piala Thomas dan Uber 2020). Kami harus menunggu dulu bagaimana kelanjutannya nanti. Yang penting kami tetap latihan dan persiapan jalan terus," tandas Budiharto.

Undian babak penyisihan Piala Thomas dan Uber 2020 telah berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (3/9/2020).

Tim beregu putra Indonesia tergabung di Grup A bersama Malaysia, Belanda dan Inggris.

Sementara tim beregu putri Merah Putih masuk ke Grup B bersama Korea Selatan, Malaysia, dan Australia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI