Suara.com - Tim bulutangkis Indonesia belum tentu bisa mengikuti Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang. Pasalnya, penyebaran virus Corona Covid-19 di dunia yang hingga saat ini belum reda.
Indonesia termasuk negara yang terkena dampak parah dari pandemi tersebut. Pandemi Covid-19 di dalam negeri yang telah menembus angka 100 ribu kasus positif, membuat Indonesia jadi sorotan.
Bukan tak mungkin berbagai negara, termasuk Denmark, membatasi penerbangan alias travel ban dari dan ke Indonesia.
Menanggapi hal itu, Sekjen PBSI Achmad Budiharto mengaku tak ingin berandai-andai. PBSI saat ini masih berkoordinasi dengan pihak Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Baca Juga: Piala Thomas 2020: Huni Grup A, Indonesia Waspadai Malaysia
Pandemi virus Corona bukan hanya mengancam Indonesia saja, Piala Thomas dan Uber 2020 sendiri tak lepas dari ketidakpastian apakah bisa tetap terselenggara atau batal.
Pekan lalu, BWF telah membatalkan empat turnamen besar pada September yakni Taipei Open, Korea Open, China Open, dan Japan Open.
Berbagai turnamen yang diagendakan berlangsung Agustus juga telah ditangguhkan atau dibatalkan. Semuanya karena pandemi virus Corona.
"Kami juga masih menunggu tentang hal ini. BWF masih melakukan lobi dengan Denmark selaku pihak penyelenggara," kata Achmad Budiharto saat dihubungi wartawan beberapa waktu lalu.
"Kami juga tidak bisa berandai-andai dulu. Prioritas tetap keselamatan atlet dan official," tambahnya.
Baca Juga: Jadi Unggulan Pertama, Indonesia Pede Juara Piala Thomas 2020
Di awal penyebaran virus Corona, insiden pelarangan tim bulutangkis untuk mengikuti turnamen pernah terjadi di Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 di Filipina.