Suara.com - Jumlah seri balapan yang sedikit membuat kompetisi MotoGP musim ini berjalan sangat ketat.
Setiap tim pabrikan tentu ingin mengeluarkan performa maksimal untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia.
Namun, langkah tersebut tak mudah, karena setiap tim mempunyai masalah mereka masing-masing. Berikut uraiannya.
1. Honda
Baca Juga: Tiga Sirkuit Ikut Batal Gelar MotoGP 2020, Inikah Gantinya?
Tim pabrikan Honda mengalami banyak sekali masalah musim ini. Yang pertama adalah cederanya dua pembalap andalan mereka, Marc Marquez, dan Cal Crutchlow usai terjatuh saat melakoni balapan Spanyol.
Walaupun Crutchlow bukanlah pembalap tim Repsol Honda, ia mengendarai motor dengan dukungan pabrikan secara penuh. Ia bahkan kerap dicap sebagai pendulang poin alternatif selain Marc.
Dua pembalap lainnya masih harus membuktikan diri untuk bisa diperhitungkan sebagai kandidat peraih gelar.
Tak cuma itu, isu daya cengkeram ban juga menjadi sorotan. Ban yang lebih "menggigit" ini justru membuat motor-motor dengan konfigurasi V-engine kesulitan, lantaran mereka perlu sliding untuk melibas tikungan dengan kecepatan terbaik.
2. Ducati
Baca Juga: Top 5 Sport Sepekan: Tak Terima Masukan Rossi, Yamaha Mengaku Salah
Dua balapan awal MotoGP menyiratkan bahwa dua pembalap tim pabrikan mereka kurang 'ganas'.
Andrea Dovizioso boleh saja berhasil mencuri satu podium di MotoGP Spanyol. Namun hal tersebut belum bisa dijadikan patokan. Kerap jeblok saat melakoni sesi kualifikasi juga membuat Dovi dan rekan setimnya, Danilo Petrucci kesulitan untuk merangsek ke barisan depan.
Beruntung Ducati mempunyai dua pembalap tim satelit yang agresif, yakni Jack Miller dan Francesco Bagnaia.
Senada dengan Honda, isu ban juga tengah menjadi perhatian "kubu merah". Februari lalu, Dovizioso bahkan sempat menyebut bahwa ban ini menguntungkan Yamaha.
3. Yamaha
Walaupun ban motor balap musim ini membuat performa Yamaha 'meledak', namun tim berlogo garputala ini juga tengah dipusingkan dengan isu ketahanan mesin.
Keempat pembalap mereka sudah menggunakan banyak mesin yang telah dijatah. Hal ini membuktikan bahwa ketahanan mesin M1 sangat dipertanyakan.
Bahkan Valentino Rossi dan Franco Morbidelli sempat terpaksa menepi karena mereka mengalami kerusakan mesin. Jika hal ini tak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin jika Yamaha bakal kesulitan khususnya menjelang akhir tahun saat sisa jatah mesin mereka menipis.
4. Suzuki
Dibandingkan dengan tim lain, Suzuki justru mengalami masalah yang paling sedikit.
Masalah mereka yang paling krusial hanyalah cedera yang dialami oleh Alex Rins. Selain itu, performa motor mereka juga satu tingkat di bawah Yamaha.
Hal tersebut bisa saja berubah drastis jika Suzuki berhasil menemukan formula setting yang tepat.
5. KTM
Walaupun performa mereka saat menjalani sesi latihan bebas sebelum dua balapan bulan lalu terkesan menjanjikan. Namun bukan berarti tim ini bebas masalah.
Iker Lecuona, Brad Binder dan Miguel Oliveira merupakan pembalap yang masih sangat "hijau" sehingga musim ini bakal dihabiskan untuk mencari data dan mempelajari "tabiat" motor mereka.
Hal ini dibuktikan dengan gagal finisnya Iker Lecuona dalam dua balapan serta karena jatuh, demikian dengan Brad Binder di MotoGP Andalusia.
Praktis KTM bakal banyak bergantung pada Pol Espargaro yang mana setengah hatinya sudah berada di tim Repsol Honda.
6. Aprilia
Masalah teknis dan non teknis tengah menghantui pabrikan asal Italia satu ini.
Absennya Andrea Iannone karena kasus doping membuat tim Aprilia dalam dilema untuk mendatangkan pembalap potensial.
Selain itu, walaupun mesin motor balap mereka cukup menjanjikan selama tes pramusim, namun hal tersebut belum bisa dimaksimalkan oleh Aleix Espargaro.
Bradley Smith yang menjadi pengganti dari Iannone juga masih belum bisa tampil menjanjikan, membuat tim ini diprediksi bakal kembali menjadi juru kunci klasemen konstruktor.