Suara.com - Sekretaris Jendral (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto menekankan pentingnya simulasi jelang Piala Thomas dan Uber 2020 yang bakal berlangsung di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober.
Simulasi disebut Budiharto menjadi amat penting mengingat para atlet kemungkinan besar tak akan mencicipi ajang pemanasan jelang turnamen beregu putra dan putri itu.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) secara resmi telah membatalkan empat turnamen besar yang berlangsung pada September yakni Taipei Open, Korea Open, China Open, dan Japan Open.
Turnamen-turnamen itu sejatinya bakal digunakan PBSI, dan mayoritas federasi bulutangkis negara lain sebagai ajang pemanasan atlet setelah hampir empat bulan vakum mengikuti kompetisi.
Baca Juga: PBSI Sayangkan Pembatalan Empat Turnamen BWF
"Secara prinsip, memang kami harus menunggu keputusan BWF mengenai kepastian Piala Thomas dan Uber," ujar Achmad Budiharto dalam rilis, Rabu (28/7/2020).
"Untuk tetap mempersiapkan atlet, kami akan tetap melangsungkan simulasi."
"Simulasi ini penting untuk mengukur sejauh mana kesiapan dan kondisi atlet jelang Piala Thomas dan Uber," tambahnya.
Simulasi Piala Thomas dan Uber 2020 akan dilangsungkan PBSI di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, pada awal September 2020.
Baca Juga: Pandemi Corona: 4 Turnamen Batal, Jadwal BWF Kian Mundur