Kisah Apriyani Rahayu, Meniti Karier Bermodal Raket Kayu Buatan Ayah

Sabtu, 25 Juli 2020 | 18:26 WIB
Kisah Apriyani Rahayu, Meniti Karier Bermodal Raket Kayu Buatan Ayah
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, memenangi laga semifinal Indonesia Masters 2020 melawan Kim So Yeong/Kong Hee Yong (Korsel) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/1). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Apriyani Rahayu sudah dikenal luas oleh pecinta bulutangkis Tanah Air maupun mancanegara. Kiprahnya bersama Greysia Polii, kerap melahirkan gelar juara.

Apri, sapaan akrab Apriyani adalah pebulutangkis top yang berkiprah di sektor ganda putri. Meski masih berusia 22 tahun, dia sudah jadi salah satu pebulutangkis tumpuan Indonesia.

Gelar-gelar bergengsi sudah dipersembahkan untuk Merah Putih, diantaranya medali emas SEA Games 2019, Indonesia Masters 2020, Thailand Open 2020, dan sederet turnamen BWF lainnya.

Namun, dibalik ketenaran namanya kini, terdapat jalan terjal yang harus dilewati Apriyani dalam meniti karier. Dia berjuang meraih mimpi di tengah keterbatasan ekonomi.

Baca Juga: Pakar Kesehatan Ragu Olimpiade Tokyo Bisa Berlangsung Tahun Depan

Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Greysia Polii mengembalikan kok ke arah lawannya asal Jepang  Nami Matsuyama dan Chiharu Shida  dalam babak perempat final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1).  [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Greysia Polii mengembalikan kok ke arah lawannya asal Jepang Nami Matsuyama dan Chiharu Shida dalam babak perempat final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Dalam wawancaranya dengan PBSI via Live Instagram, Sabtu (25/7/2020), Apriyani memaparkan bagaimana sulitnya ia mengejar mimpi.

Perempuan kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara itu berasal dari keluarga sederhana. Semasa kecil, dia bahkan kesulitan untuk bisa membeli raket.

Demi mengakomodasi minat Apriyani terhadap bulutangkis, ayahnya membuat raket sendiri yang bahan-bahannya berasal dari kayu dan papan.

"Jadi ayah saya saat itu belum bisa membelikan saya raket. Lalu dia buatkan raket dari kayu. Kayu sebagai gagangnya dan ada (papan) yang dibuat bulat begitu," kenang Apriyani.

"Ayah saya memang agak pintar kalau buat-buat benda seperti itu. Ada saja dia," tambahnya.

Baca Juga: Kalahkan Apriyani / Mychelle, Ribka / Fadia Juara PBSI Home Tournament

Ekpresi ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, usai menaklukkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) dalam babak perempat final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1). [Humas PBSI]
Ekpresi ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, usai menaklukkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) dalam babak perempat final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1). [Humas PBSI]

Raket papan itu pada akhirnya jadi gerbang pembuka bagi Apriyani untuk menata karier lebih serius di dunia bulutangkis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI