Suara.com - Putri Kusuma Wardani yang kalah 17-21, 10-21 melawan Gregoria Mariska dalam final turnamen internal PBSI mengungkapkan faktor kegagalannya menjuarai turnamen ini karena Gregoria lebih siap dalam menghadapi partai pamungkas tersebut.
Kemenangan Putri pada babak penyisihan Grup M atas Gregoria sebetulnya menjadi modal dalam menghadapi Gregoria di partai final. Namun Gregoria sendiri telah mengevaluasi kekalahannya sehingga lebih siap saat kembali bertemu Putri di partai final.
"Kak Gregoria lebih siap dan lebih mengontrol jalannya permainan. Sedangkan saya seperti cuma menerima-menerima saja," kata Putri dalam keterangan resmi PBSI di Jakarta, Jumat (27/7/2020).
"Tidak seperti di pertemuan sebelumnya, kali ini saya lebih hati-hati dan tidak yakin dengan permainan saya sendiri," kata Putri.
Baca Juga: PBSI Gelar Simulasi Piala Thomas dan Uber 2020 Awal September
Rampung pada posisi kedua adalah pencapaian cukup baik bagi Putri yang merupakan unggulan kelima.
Penampilannya sepanjang turnamen ini cukup baik karena bisa mengalahkan pemain-pemain lebih senior seperti Gregoria, Fitriani dan Asti Dwi Widyaningrum.
"Saya banyak dapat pengalaman dari turnamen ini. Saya bisa melawan pemain yang lebih senior, oh begini ya rasanya main melawan senior," kata Putri.
"Sebetulnya saya puas dengan penampilan saya secara keseluruhan selama turnamen ini, tapi untuk di final tadi saya tidak puas," tutup Putri seperti dimuat Antara.
Putri menyumbangkan kemenangan bagi tim junior Indonesia saat merebut Piala Suhandinata dalam World Junior Championships 2019 di Kazan, Rusia.
Baca Juga: Gregoria Juara PBSI Home Tournament Sektor Tunggal Putri