Suara.com - Tim pabrikan Yamaha beberapa musim terakhir kerap dianggap sebagai bulan-bulanan, baik oleh tim Ducati maupun Honda.
Bahkan di musim lalu, tim garputala ini sempat nyaris dipermalukan Suzuki, jika saja Maverick Vinales gagal mencuri posisi tiga klasemen pembalap di akhir musim.
Terkait hal ini, legenda MotoGP sekaligus juara dunia dari tim Yamaha, Wayne Rainey berujar senjata Yamaha tak cuma ada di diri para pembalap.
"Saya dulu sukses bersama Yamaha, namun kenangan yang paling indah justru saat tim ini tak melakoni balapand engan baik," tuturnya pada GP One.
Baca Juga: Kombinasi Petrucci Bisa Menjadi Senjata KTM di MotoGP, Ini Sebabnya
"Kadang saya tak melakukan kualifikasi dengan baik, namun teknisi Jepang saat itu, Sakurama dan Nakajima datang ke garasi dan membongkar motor lalu pergi. Kemudian saat saya balapan, saya tahu bahwa dengan motor ini saya bisa selalu meraih podium," ungkapnya.
PIa menjelaskan bahwa peranan mekanik di Yamaha selalu bisa membawa perubahan, termasuk pada tren positif Maverick Vinales dan Fabio Quartararo di akhir 2019.
"Kami melakukannya berulang kali. Mereka selalu bisa menemukan setting motor yang tepat. Hati saya selalu ada bersama Yamaha. Mereka selalu bisa mendukung saya," pungkasnya.